Jembatan Gantung Duo Suku Buka Akses Jalan Menuju Desa Wisata di Kabupaten kampar
Kamis, 20/07/2023 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 302
Perhubungan merupakan masalah yang sangat penting untuk diprioritaskan, karena tanpa adanya sarana perhubungan maka pembangunan akan berjalan lambat, misalnya dengan meningkatkan sarana perhubungan darat. Perhubungan darat dapat juga dikatakan menunjang aktivitas ekonomi, sosial maupun budaya.
Pekanbaru, Balai Riau - Salah satu sarana perhubungan darat adalah berupa infrastruktur jalan, tetapi pada saat ini kondisi jalan yang semakin padat diakibatkan karena pertambahan volume kendaraan yang semakin bertambah pesat. Karena padatnya kendaraan mereka yang menjadi pejalan kaki semakin kesulitan untuk menyebrang. Rasa tidak aman dan takut untuk menyeberang sering membuat para pejalan kaki resah berada di jalan yang padat akan kendaraan. Para pejalan kaki sering merasa terhambat dalam melakukan aktivitasnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, maka perlu solusi pembangunan sarana pendukung jalan berupa jembatan. Salah satu fungsi dari jembatan yaitu untuk menghubungkan dua tempat yang terpisah karena adanya sungai, rawa dan lain sebagainya. Sejalan dengan perkembangan jaman dan tekhnologi, jembatan yang dahulu terbuat dari kayu ataupun bamboo, sekarang dibuat dari beton bertulang, dari kerangka baja dan ada pula yang terbuat dari perpaduan atara beton bertulang dengan baja.
Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan menyatakan pentingnya jalan raya yang meliputi bangunan jembatan sebagai prasarana transportasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jembatan dalam sistem jaringan jalan merupakan bagian dari system transportasi nasional yang mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
Keberhasilan pembangunan jaringan transportasi akan merangsang peningkatan pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya di pedesaan sehingga akan mempercepat pengembangan suatu wilayah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasilnya. Oleh karena itu antara fungsi sektor transportasi dan pembangunan ekonomi mempunyai hubungan timbal balik dan tidak dapat dipisahkan.
Pada tanggal 15 Februari 2023, pemerintah Kabupaten Kampar meresmikan jembatan gantung pertama. Jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Duo Suku ini berlokasi di Desa Buluh Cina, Kab. Kampar Prov. Riau. Jembatan ini menghubungkan antara Dusun 3 dan Dusun 1 – 2 Desa Buluh Cina, kab. Kampar. Meskipun hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, namun tidak serta merta mengurangi nilai fungsi yang dimiliki Jembatan Duo Suku.
Jembatan Gantung Duo Suku memiliki panjang 120 meter (Tipe Simetris) Jenis Pondasi Bore Pile ø 600 mm. Kedalaman Pondasi 24 Meter Tinggi Pilon 15,4 Meter Jalan Penghubung Beton Fc.20 Mpa. yang masa pelaksanaan nya selama 240 HK dan Masa Pemeliharaan nya 365 HK dan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. Jaya Mandiri , Konsultan Pelaksana PT. Duta Persada Indotama,(KSO) PT. Guteg Herindo – PT. Berlian Jaya Mandiri (KSO) Denggan Nilai Kontrak Pekerjaan sebesar Rp. 3.720.000.000,00,-
Jembatan Gantung Duo Suku Semakin hari semakin banyak orang terkhusus muda-mudi yang menjadikan jembatan ini sebagai destinasi wisata. Pemandangan alam yang nampak asri menambah pesona jembatan ini. Suasana pedesaan semakin begitu terasa karena berada di atas sungai yang indah, dengan banyak tambak ikani yang mengapung di tepian sungai, yang terlihat jelas.
Tidak hanya menarik pengunjung, setelah pembangunan jembatan telah rampung, manfaat yang dirasakan oleh warga juga terpenuhi. Antara lain seperti tingkat aksesibilitas masyarakat sesudah pembangunan Jembatan Gantung Duo Suku menunjukkan peningkatan yang jelas lebih baik dan adanya perbedaan yang signifikan dibanding sebelum pembangunan Jembatan tersebut.
Pembangunan Jembatan Gantung Duo Suku dan aksesibilitas berpengaruh langsung terhadap pengembangan wilayah antara Dusun 3 dan Dusun 1 – 2 Desa Buluh Cina, Kab. Kampar. Kegiatan pertanian penduduk setempat juga menjadi lebih terjamah oleh masyarakat luar yang melewati jalan-jalan di pedesaan tersebut.
Melihat antusias yang begitu meningkat tajam, apalagi di saat musim liburan maupun akhir pekan maka kedepannya dibutuhkan penanganan dalam hal peraatan jembatan. Seluruh warga baik lokal maupun pengunjung diharapkan memanfaatkan jembatan ini sebagaimana mestinya. Untuk kegiatan positif dan yang berdampak pada kemajuan tentunya atas kesepakatan bersama. (Syamsurizal, S.T)