Home Logo

Langkah Strategis PPK 1.2 Bali dalam Preservasi Jalur Selatan: Pastikan Kelancaran Transportasi


Jum'at, 30/08/2024 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   43

Preservasi jalan dan jembatan adalah langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga infrastruktur tetap berfungsi optimal. Hal ini sangat penting, terutama pada jalur logistik utama seperti Ruas Jalan nasional yang berada dalam wewenang PPK 1.2 Provinsi Bali, yang menghubungkan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai jalur penghubung lintas selatan, pemeliharaan ruas ini menjadi prioritas utama untuk memastikan kelancaran transportasi dan distribusi logistik.

Upaya mitgasi untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna jalan diruas Cekik - Bts. Kota Negara - Pekutatan - Antosari – Tabanan, PPK 1.2 Provinsi Bali telah melaksanakan langkah awal identifikasi kerusakan jalan dan jembatan untuk mendapatkan penanganan atau perbaikan yang tepat.

I Made Mardita PPK 1.2 Prov. Bali menjelaskan berbagai jenis kerusakan pada jalan telah diidentifikasi seperti deformasi berupa gelombang dan alur, retakan, serta pengikisan tekstur permukaan yang menyebabkan pelepasan butiran dan lubang.

 “Sedangkan untuk jembatan ada kerusakan pada expantion join, serta adanya endapan lumpur akibat banjir dan tumpukan sampah, ini menjadi perhatian serius bagi kami yang harus ditangani untuk menjaga umur layanan jalan dan jembatan.” Tegas Mardita. Terkait dengan sumber anggaran paket preservasi tersebut menggunakan dari APBN TA.2024.

Untuk menangani kerusakan yang terjadi, lebih lanjut Mardita mengatakan pihaknya pada tahun anggaran 2024, saat ini tengah melaksanakan kegiatan preservasi diantaranya Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan sepanjang 3,59 km di 7 ruas dan 14 segmen jalan.

Preservasi Jembatan (berkala dan Rehabilitasi Jembatan) sepanjang 105,40 Meter, Pemeliharaan Rutin Jembatan sepanjang 2.596,15 Meter pada 63 buah jembatan, Pemeliharaan Rutin Jalan sepanjang 79,71 KM, Pemeliharaan Rutin Jalan sepanjang 79,71 KM.

Paket preservasi dimulai sejak Februari 2024, dengan serah terima akhir proyek (FHO) dijadwalkan pada September 2025. Beberapa jembatan prioritas, seperti Jembatan Tk. Biluk Poh dan Jembatan TK. Aya, menjadi fokus utama perbaikan.

Pada jembatan Tk. Biluk Poh, dilakukan normalisasi DAS untuk mencegah banjir serta perbaikan struktur atas jembatan, termasuk penambalan beton dan aspal. Sementara itu, Jembatan TK. Aya juga mengalami pekerjaan serupa untuk memastikan kekuatan dan fungsionalitas jembatan tetap terjaga.

Mardita berharap paket Preservasi jalan dan jembatan tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, diharapkan dapat memperlancar pergerakan barang maupun orang dari pulau jawa menuju pulau bali dan NTB maupun sebaliknya, mengurangi biaya transportasi lintas selatan pulau bali, meningkatkan keselamatan lalulintas dan mencapai harapan dari pengguna jalan