Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Progress Jembatan Juana dan Penanganan Banjir di Pati


Jum'at, 13/01/2023 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   660

Pati - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono didampingi oleh Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo, dan turut didampingi pula oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng - DIY dan Bupati Pati melakukan kunjungan kerja ke proyek penggantian Jembatan Callender Hamilton, Jembatan Juana di Pati, Jawa Tengah pada Kamis, (12/01).

Proyek penggantian Jembatan Juana menjadi salah satu proyek penggantian Jembatan  Callender Hamilton (CH) di Indonesia yang dilaksanakan melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan PT. Bukaka Teknik Utama Tbk melalui Badan Usaha Pelaksana PT. Baja Titian Utama. Pengerjaannya sendiri sudah berlangsung sejak bulan Agustus tahun kemarin dan progress-nya sudah mencapai 59%.

“Laporan tadi ini progress-nya sudah 59%, ini jembatan kedua yang saya lihat dari 37 Jembatan CH yang diganti 2 tahun ini. Jadi programnya tahun ini dan tahun depan kita mengganti 37 Jembatan CH di Jawa, yang tiga ini di Pantura, Jawa Tengah itu Semarang, dua Wonokerto, tiga yang Juana ini,” jelas Basuki di lokasi pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Juana.

Penggantian Jembatan Juana ini diproyeksikan untuk juga sekaligus bisa menjadi landmark objek wisata baru di Kecamatan Juana.

“Nanti kita memperbaharui (Jembatan Juana), ada taman-tamannya, ada lighting-nya bisa diharapkan tambah objek wisata. Dari atas Jembatan Juana kita bisa melihat perahu-perahu yang dari bawah, rencana ke depan memang di bawah Jembatan Juana ada objek wisata perahu yang bisa menyusuri jembatan dari muara sampai ke atas. Untuk Jembatan Juana jadi nanti ada lighting dari bawah dan lighting dari atas, jadi ikon tambahan baru di daerah Juana,” sebut Fachrizal, General Superintendent Proyek Penggantian Jembatan CH.

Banjir yang menggenang beberapa wilayah di Kabupaten Pati turut memberikan kendala pada pengerjaan proyek penggantian Jembatan Juana. Pembuatan bendungan pun dilakukan untuk menangani kendala tersebut, sehingga pengerjaan Jembatan Juana dapat selesai tepat waktu.

“Jadi saat ini kami terkendala adalah akibat banjir, jadi abutment 2 yang di ujung sudah tergenang banjir, jadi kita melakukan inovasi, kita membuat bendungan. Jadi bendungan di abutment supaya bisa mengerjakan abutment dan di posisi abutment 1 tadi kita sudah melakukan peninggian karena pekerjaan abutmentnya juga kena banjir. Jadi kita melakukan inovasi agar pekerjaan ini bisa diselesaikan di tanggal 15 April,” ungkap Fachrizal.

Kunjungan Menteri PUPR tersebut juga sekaligus untuk memantau banjir yang terjadi di Kudus dan Pati. Di Kabupaten Pati sendiri program penanganan banjir dilakukan dengan menutup Bendung Wilalung, normalisasi Sungai Juana, membuka muara sungai, hingga pembuatan tanggul.

“Saya ke sini memang sebenarnya khusus juga ditugasi oleh Presiden untuk melihat banjir di Kudus dan Pati. Bendung Wilalung kita tutup, ini kalau tidak saya tutup ini banjir tetap tinggi Juana. Jadi dari Kali Lusi itu dipisah ke Kali Wulan dan Kali Juana. Kita akan lihat normalisasi Kali Juana, muara sungai juga kita buka karena di sana banyak perahu, itu juga menghambat aliran, kita akan coba nanti kita buka, sehingga ada sandaran perahu sehingga itu (air) masih bisa mengalir. Juga di genangan-genangan itu akan kita alirkan untuk bisa di-drain, jadi kita bisa bikin tanggul di Kali Juana walaupun ini sekarang baru 10 kilo, kita akan teruskan tambah 6 kilo, sekarang 10 kilo sedang ongoing, juga termasuk di Bendung Karet yang sudah dikerjakan. Kita akan tuntaskan itu inshaallah 2023/2024 ini,” ungkap Basuki.

Penambahan alat berat berupa ekskavator pun juga akan dikerahkan untuk dapat membantu normalisasi sungai-sungai kecil di Kabupaten Pati.

“Pak Menteri PUPR nanti di tahun 2023 akan menambah alat berat berupa ekskavator dalam jumlah yang memadai untuk membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pati dalam melakukan normalisasi sungai-sungai kecil karena sedimentasi dari sungai-sungai kecil itu juga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Pati,” tutur Sadewo, Anggota Komisi V DPR RI. (Atika Utami)