Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Menteri PU Tinjau Penanganan Longsor dan Banjir di Pekalongan, Percepat Pembukaan Akses dan Pemasangan Jembatan Bailey


Rabu, 29/01/2025 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   36

Pekalongan - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung penanganan pascabencana longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (29/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody memastikan percepatan pemulihan infrastruktur, termasuk pembukaan akses jalan dan pemasangan jembatan darurat.

 

Penanganan bencana ini merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan akses dan sarana bagi masyarakat. Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Pekalongan, serta Dinas PU dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. Koordinasi ini dilakukan untuk mempercepat pembukaan jalur Pekalongan-Wanayasa-Sibebek-Kasimbar yang terdampak material longsor dan banjir.

 

"Pertama kita lakukan dulu pemetaan secara detail, nanti tim BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) Jawa Tengah-DI Yogyakarta menggunakan drone, tetapi menunggu cuaca tidak hujan dulu. Kita prioritaskan pembukaan akses dulu agar masyarakat tidak ada yang terisolir,"kata Menteri Dody. 

 

Guna membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, BBPJN Jateng-DI Yogyakarta telah mengerahkan berbagai alat berat, termasuk mini excavator PC-50 sebanyak 1 (satu) unit, PC 75 sebanyak 2 (dua) unit dan PC 70 breaker untuk membantu membuka ruas jalan dari Desa Kasimbar menuju Café Allo hingga Jembatan Jimat 2 di Desa Petungkriono yang terputus untuk membuka akses mobilisasi material jembatan.

 

Sedangkan alat yang lebih besar seperti Excavator setara PC-200 diupayakan akan dikirim segera untuk mempercepat penanganan relokasi jalan yang terputus akibat longsoran tebing bawah jalan dengan memperhatikan dan mengevaluasi kemampuan jalan akses yang akan dilewati alat dengan tonase dan ukuran lebih besar.

 

Menteri Dody mengatakan selain pembukaan akses jalan, Kementerian PU juga memprioritaskan pemasangan jembatan darurat (jembatan bailey) untuk penghubung sementara antar desa yang roboh diterjang banjir bandang dari Sungai Weloh dan Sungai Kasimpar. Saat ini telah disiapkan 1 unit Jembatan Bailey dari BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta yang sudah dimobilisasi ke Pekalongan dengan panjang 30 meter yang akan digunakan untuk jembatan darurat di Jembatan Jimat 2 di Desa Kayupuring.

 

"Jembatan Bailey sudah siap, cuman akses membawanya pakai alat berat masih belum bisa, masih ada batu-batu besar yang harus dibersihkan," kata Menteri Dody. 

 

Perakitan dan pemasangan Jembatan Bailey akan dilakukan oleh BBPJN Jateng-DI Yogyakarta dengan dukungan dari TNI AD. Dengan adanya jembatan darurat ini, diharapkan aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal sambil menunggu pembangunan jembatan permanen.

 

"Tadi saya sampaikan untuk sementara segera selesai, hitungan hari tetapi kalau untuk permanen ya mungkin butuh waktu, karena harus gambar dulu perencanaannya," kata Menteri Dody. 

 

Selain fokus pada perbaikan jalan dan jembatan, Kementerian PU juga mendukung pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak. Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng tengah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung masyarakat terdampak serta operasional relawan dan dapur umum Posko Yosorejo. Sejumlah fasilitas yang telah dikerahkan antara lain enam unit Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter, enam unit Toilet Portable, serta dua unit Mobil Tanki Air berkapasitas 4.000 liter. 

 

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody didampingi oleh Sekda Kabupaten Pekalongan Mohammad Yulian Akbar, Kepala BBPJN Jawa Tengah-DIY Khusairi, Kepala BPPW Jateng Kuswara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala BP2JK Provinsi Jawa Tengah Yanuar Munlait, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, dan Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara Darwanto.