Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Dialog Interaktif Pembangunan Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogya dan Bawen – Yogya


Kamis, 16/09/2021 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   2697

DPRD Provinsi Jawa Tengah pada hari Kamis (16/9) menyelenggarakan Dialog Interaktif membahas Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta dan Bawen – Yogyakarta di Hotel Noorman Semarang yang disiarkan live oleh MNC Radio Trijaya FM Semarang. Pada kesempatan tersebut beberapa narasumber turut hadir antara lain Alwin Basri (Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng), Stanley Ciccero Haggard (Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan BBPJN Jateng-DIY), serta Hanung Triyono (Kepala DPU BMCK Provinsi Jateng).

Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogya (rencana panjang 97 km) dan Bawen – Yogya (rencana 75 km) merupakan proyek strategis nasional, bagian dari 13 rencana jalan tol yang sudah ditetapkan oleh Kementerian PUPR. Di Kementerian PUPR penanganan jalan tol ada di bawah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Direktorat Jalan Bebas Hambatan. Adapun BBPJN Jateng-DIY mempunyai peran untuk membantu koordinasi pengawasan pelaksanaan pembangunan jalan tol tersebut.

“Terkait dua tol yang sedang dibangun saat ini memang sangat strategis karena ini akan mempercepat khususnya ke Bandara Kulon Progo. Selain itu keberadaan tol ini akan mempermudah akses ke daerah-daerah lain yang dilewati mulai dari Solo sampai dengan Kulon Progo, kemudian yang menyambung dari Bawen ke Yogya” tutur Stanley (16/9).

Dua ruas tol tersebut dibangun menggunakan pendanaan dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Dua ruas tol tersebut diprioritaskan selesai secara bertahap di tahun 2023, selanjutnya di 2024 diharapkan sudah beroperasional semua.

Ditilik dari segi manfaatnya, Alwin Basri menyebutkan tol ini untuk mendorong perkembangan industri dan perekonomian di segitiga emas Yogya – Solo – Semarang.

Penentuan trase kedua ruas tol ini membutuhkan ekstra kehati-hatian karena banyak ditemukan peninggalan – peninggalan budaya yang masih banyak terpendam sehingga trase dan desain jalan tol harus disesuaikan untuk menjaga kelestarian budaya. Pembangunan tol ini menggunakan konsep Design and Build, dan untuk desain akan diselesaikan di tahun 2021. Hingga saat ini lahan yang telah dibebaskan untuk ruas Bawen – Yogya 12,84%, sedangkan ruas Solo – Yogya (Kulon Progo) lahan yang sudah dibebaskan sebesar 26% dari target.

Meskipun rencana pembangunan jalan tol di wilayah Yogyakarta sempat ditentang oleh Gubernur DI. Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X akhirnya disepakati bahwa pembangunan tol di area kota Yogyakarta yang sudah cukup padat lokasinya akan disiasati dengan elevated tol, sehingga mengurangi kebutuhan lahan. Secara keseluruhan jalan tol Solo - Yogya terbagi tiga bagian pertama dibangun di tanah dasar, yang kedua dibangun di atas atau disebut elevated, lalu yang ketiga berbentuk terowongan. Ketiganya memiliki teknik konstruksi yang berbeda. Pemiliihan teknik konstruksi juga tergantung kondisi tanah di lokasi tersebut.

“Kondisi situasi di lokasi tersebut seperti yang memasuki Yogya kita tidak bisa mengerjakan di jalannya lagi jadi dikerjakan secara elevated, lalu setelah dapat lahan akan turun lagi menuju Kulon Progo jadi secara teknis disesuaikan dengan kondisi lahan dan struktur tanah di lokasi” ungkap Stanley.

Pembangunan tol ini dilaksanakan secara bertahap. Setelah satu seksi selesai dan bisa beroperasional, dilanjutkan ke seksi selanjutnya. Ruas tol Solo -Yogya rencananya memiliki 3 Seksi. Tahun 2021 untuk mengerjakan Seksi 1, kemudian Seksi 3 arah Kulon Progo, dan terakhir Seksi 2 yang berat yang di tengah kota. (LU)

Sumber: MNC Trijaya FM

Selengkapnya di Youtube MNC Trijaya FM: https://youtu.be/rYnlTjrvYPQ