NAGREG: JALUR MUDIK LEGENDARIS MASYARAKAT JAWA BARAT
- 19 Agus 2024
- Artikel/Artikel
- 352 viewed
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Mayoritas masyarakat Jawa Barat tentu sudah tidak asing lagi dengan satu kawasan Jalur Nagreg yang terletak di Kabupaten Bandung. Jalur Nagreg adalah jalur lintas yang berbatasan dengan wilayah Garut dan selalu dipastikan ramai setiap momen menjelang mudik lebaran atau di hari-hari biasa pengendara kendaraan roda empat maupun roda dua.
Sejak zaman dahulu, Jalur Nagreg telah dianggap jalan yang strategis menghubungkan berbagai kota di Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Diceritakan bahwa pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, warga asing sangat menyukai wilayah ini. Ruas jalan atau simpang Jalur Nagreg pertama kali dibangun pada tahun 1808. Sejak saat itu, Jalur Nagreg memiliki dua simpang lajur yang sangat terkenal. dengan ciri khas pohon besar yang berada di bagian tengahnya. Simpang sebelah kanan mengarah ke Garut kota, sedangkan yang sebelah kiri menuju Limbangan Garut dan melanjutkan ke Tasikmalaya serta daerah sekitarnya.
Sejak pertama kali diresmikan, Jalur Nagreg telah memiliki daya tarik yang begitu sangat kuat dan melekat bagi masyarakat Jawa Barat. Jalur melintasi daerah perbukitan, yang menawarkan indah hutan, menarik minat beberapa warga asing, termasuk orang Belanda, yang menyukai keindahan Kawasan hutan tersebut. Sebelum pada tahun 1933, Jalur Nagreg masih sangat sempit dan kerap dilewati oleh para penunggang kuda dari Garut ke Bandung maupun sebaliknya. Tekstur jalannya masih berupa tanah dan pasir, serta kontur tanahnya yang bergelombang karena belum tersentuh aspal sama sekali. Adanya perkembangan transportasi mobil, lokasi tersebut diperlebar dan diperbaiki, hingga dapat dilalui dengan layak sebagaimana mestinya jalan-jalan pada umumnya.
Jalur Nagreg identik dengan banyaknya pepohonan kelapa yang memanjang di sekitaran pinggir jalan kawasan tersebut. Saat ini keberadaannya hanya tinggal beberapa pohon saja karena imbas dari pelebaran jalan. Jalur Nagreg tentunya masih menjadi yang terfavorit untuk masyarakat yang hendak melaksanakan kegiatan mudik dan arus balik lebaran. Kondisi tersebut menjadikan salah satu pusatnya kemacetan yang signifikan hingga puluhan kilometer.
Kondisi tersebut sudah terbiasa bagi warga masyarakat Jawa Barat saat melintasi Jalur Nagreg menjelang lebaran Idul Fitri. Walaupun dengan padatnya volume kendaraan yang hilir mudik di Jalur Nagreg, kemacetan Jalur Mudik Nagreg tidak menghalangi para pemudik melaksanakan hari lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Pada tahun 2023 kepadatan kendaraan juga masih dapat di jumpai paska hari lebaran Idul Fitri (H+2). Jalur Nagreg, masih didominasi kendaraan ke arah timur yakni Garut dan Tasikmalaya sebagai tujuan utama para pemudik.
Tidak hanya itu sebagai jalur mudik. Kawasan Nagreg menjadi lintasan perjalanan balik mudik Lebaran Idul Fitri bagi kendaraan yang menuju Kota Bandung. Selama masa perjalanan balik mudik Lebaran Idul Fitri 2023 di kawasan Nagreg relatif masih lancar tidak terkendala dengan padatnya kendaraan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan posko PUPR Siaga Sapta Taruna Mudik Aman Berkesan 2023 di beberapa titik lokasi stretegis jalur mudik lintas tengah Jawa Barat yang terletak diantaranya.
1. Posko PUPR Siaga Sapta Taruna PPK 4.1 Cibiru
2. Posko PUPR Siaga Sapta Taruna PPK 4.2 Cileunyi
3. Posko PUPR Siaga Sapta Taruna PPK 4.4 Tasik
Fasilitas Posko PUPR Siaga Sapta Taruna 2023 dilengkapi dengan kamera CCTV, toilet portable, alat berat, mushola, alat P3K, tangki air bersih, dan alat pemadat kerusakan jalan. Perlengkapan tersebut disediakan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak di inginkan seperti longsor, kerusakan jalan atau terjadinya kecelakaan lalu lintas. Petugas Posko PUPR Siaga Sapta Taruna Mudik Aman Berkesan 2023 bertugas secara bergantian siang dan malam sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh para masing-masing PPK.
Jalur mudik Nagreg menghubungkan Kota Bandung hingga Kabupaten Garut dan melalui beberapa daerah seperti Nagreg, Pameungpeuk, Cilengkrang, dan Cilawu. Selain menjadi akses bagi para pemudik menuju Priangan Timur, seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan sekitarnya. Terdapat juga destinasi wisata menarik disekitarnya. Misalnya, Curug Malela di Cisurupan, Garut yang menawarkan pemandangan air terjun yang memukau dan kawah Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Garut, yang menyajikan pemandangan alam yang spektakuler. Selama perjalanan disarankan persediaan cukup makanan dan minuman karena minimnya tempat pembelian disepanjang Jalur Nagreg. Perlengkapan seperti jaket, payung, dan obat-obatan pribadi juga perlu di bawa untuk menghadapi kemungkinan cuaca buruk atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Meskipun jalur ini memiliki menantang, pemandangan yang mempesona menemani perjalanan. Perbukitan hijau, persawahan yang luas di sekitar jalan, serta udara segar dan suara alam yang memanjakan para pemudik.
Ada beberapa tips lain yang dapat membantu para pemudik dalam melakukan perjalanan melalui jalur mudik Nagreg, di antaranya adalah:
1. Mengatur kecepatan dan jarak aman
Dalam berkendara, sebaiknya para pemudik mengatur kecepatan kendaraan dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Hal ini dapat membantu para pemudik dalam menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
2. Mematuhi peraturan lalu lintas
Para pemudik juga sebaiknya mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku, seperti tidak melebihi batas kecepatan yang diizinkan, menggunakan sabuk pengaman, dan tidak mengemudi dalam keadaan mabuk atau lelah.
3. Membawa persediaan makanan dan minuman
Sebaiknya para pemudik juga membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup, terutama jika melakukan perjalanan dalam waktu yang lama. Hal ini dapat membantu para pemudik dalam menjaga kesehatan dan stamina selama perjalanan.
4. Menghindari tempat-tempat yang rawan kejahatan
Para pemudik juga sebaiknya menghindari tempat- tempat yang rawan kejahatan, seperti tempat yang sepi atau tidak terlalu banyak pengunjung. Jangan lupa juga untuk mengunci kendaraan dengan baik dan tidak meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan.
5. Istirahat yang cukup
Para pemudik sebaiknya juga mengatur jadwal perjalanan dengan baik dan mengambil waktu istirahat yang cukup. Hal ini dapat membantu para pemudik dalam menjaga konsentrasi dan stamina selama perjalanan.
Jalur mudik Cileunyi-Nagreg memiliki kontur berkelok-kelok dan terdapat beberapa turunan tajam apabila pengendara tidak mengetahui medan tersebut dan kurang berhati-hati, maka pengendara bisa mengalami kecelakaan yang fatal.
Jalur Nagreg terkenal dengan medannya sangat curam dan tanjakan yang sangat terjal. Sebagai hasilnya,beberapatermasuk bus,trukbesarkadang mengalami kesulitan saat menanjak di Jalan Cagak Nagreg, yang dapat menyebabkan kecelakaan, selain itu, sering terjadi antrian panjang kendaraan yang mengakibatkan kemacaetan serius dengan jumlah kendaraan mencapai sekitar 5.000 hingga 8.000 per jam selama musim mudik lebaran. Akibatnya, kendaraan yang melewati Jalan Cagak Nagreg pasti akan terjebak dalam kemacetan yang membuat pengemudi merasa frustrasi.
Membangun Solusi Terhadap Kemacetan: Jalan Tol Cigatas
Salah satu proyek terkemuka yang telah mencuri perhatian adalah pembangunan Jalan Tol Cigatas, yang menghubungkan Cileunyi, Garut, dan Tasikmalaya di wilayah selatan Jawa Barat.
Proyek ini diharapkan menjadi solusi nyata terhadap kemacetan yang parah, terutama selama musim arus mudik yang menjadi momok bagi para pengendara.
Kemacetan yang semakin memburuk di Jalur Nagreg, yang sering menjadi titik rawan, telah menjadi kekhawatiran utama bagi masyarakat setempat. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah pusat telah merespons dengan rencana ambisius untuk membangun Jalan Tol Cigatas. Diharapkan bahwa dengan adanya jalan tol ini, volume kendaraan di jalur selatan, terutama di Jalan Raya Nagreg, akan mengalami penurunan signifikan.
Hal ini diharapkan akan membantu mengurai kemacetan dan membuat lalu lintas menjadi lebih lancar. Selain itu, rencana ini juga akan membawa perubahan signifikan dalam penataan Jalur Nagreg, mengubahnya dari jalur yang seringkali penuh kemacetan menjadi jalur yang lebih tertata dan efisien.
Proyek pembangunan Jalan Tol Cigatas bukan hanya tentang mengatasi kemacetan. Ini juga merupakan investasi besar dalam perkembangan infrastruktur di wilayah selatan Jawa Barat, yang akan membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.
Selain itu, proyek ini menciptakan lapangan kerja selama fase konstruksi, memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. Dengan komitmen pemerintah pusat dan dukungan masyarakat, proyek Jalan Tol Cigatas memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu jalan tol paling penting dan bermanfaat di Indonesia, menjadikan mobilitas yang lebih lancar dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Pembangunan Tol Cigatas Akankah Merubah Wajah Nagreg Saat Ini
Pembangunan jalan tol lintas selatan Jawa Barat adalah pembangunan yang menghubungkan Cileunyi, Garut, dan Tasikmalaya (Cigatas) akan menjadi solusi mengatasi kemacetan, terutama pada saat arus mudik terjadi yang tidak dapat dihindari. Solusinya tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang akan dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengurai kemacetan terutama di Jalur Nagreg yang menjadi langganan dari kemacetan di Priangan timur.
Tentunya dengan adanya Tol Cigatas diharapkan volume kendaraan di jalur selatan khususnya Jalan Raya Nagreg mengalami penurunan serta lalu lintas terlihat akan menjadi lebih lancar. Jalur Nagreg akan lebih tertata dengan baik, setidaknya akan merubah wajah Jalur Nagreg dari tadinya penuh dengan kemacetan menjadi akan lebih lancar.
Pembangunan ini bukan hanya solusi untuk arus mudik yang padat, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Barat.
Pembangunan Jalan Tol Cigatas adalah salah satu proyek infrastruktur paling ambisius di Indonesia. Meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk dampak lingkungan dan masalah pendanaan, pembangunan jalan tol ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat, kita mungkin akan melihat Jalan Tol Cigatas menjadi salah satu jalan tol terpenting di Indonesia dalam waktu dekat. Selain mengatasi kemacetan, proyek ini juga akan membuka peluang ekonomi baru dan mengubah lanskap transportasi di wilayah selatan Jawa Barat.
Sumber : BINEKA, Vol. 3 Edisi Oktober 2023 (Hal-28-33)