Artikel

Beranda Artikel ANALISIS HASIL PENERAPAN DAN SOSIALISASI APLIKASI  JALAN KITA 2.0 (JAKI 2.0)
Beranda Artikel ANALISIS HASIL PENERAPAN DAN SOSIALISASI APLIKASI  JALAN KITA 2.0 (JAKI 2.0)

ANALISIS HASIL PENERAPAN DAN SOSIALISASI APLIKASI  JALAN KITA 2.0 (JAKI 2.0)

  •  09 Agus 2023
  • Artikel/Artikel
  • 3260 viewed
ANALISIS HASIL PENERAPAN DAN SOSIALISASI APLIKASI  JALAN KITA 2.0 (JAKI 2.0)
Foto: ANALISIS HASIL PENERAPAN DAN SOSIALISASI APLIKASI  JALAN KITA 2.0 (JAKI 2.0)
Oleh: Anang Mulyawan, Kiki Muhamad Iqbal

Mengenal Jalan Kita 2.0

Pengelolaan jaringan jalan di Indonesia meliputi pengelolaan jalan dan jembatan di ruas jalan nasional, propinsi dan kabupaten. Jaringan jalan nasional dengan panjang jalan (±) 46.964 km dan panjang jembatan 536.540 km selama ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Kondisi jalan dan jembatan yang masih layak pakai tidak menjadi perhatian penting pengguna jalan. Bagi pengguna jalan kesadaran untuk mengetahui siapa yang memelihara jalan tidak diperlukan, yang terpenting adalah adanya tanggapan positif atas keluhan ataupun tanggapan mereka. Direktorat Jenderal Bina Marga ingin memanfaatkan perkembangan informasi teknologi Internet Of Thinks (IOT) khususnya penggunaan teknologi mobile application dan web based untuk mengembangkan sistem informasi, melalui mobile internet sebagai platform Pengawas Kondisi Jalan (Penilik Jalan). Platform ini dapat mendukung pemantauan dan pelaporan kondisi jalan dan jembatan melalui sebuah aplikasi Jalan Kita 2.0 yang bersifat realtime. Aplikasi Jalan Kita 2.0 secara rinci bertujuan sebagai penunjang kegiatan operasi serta pemeliharaan jalan dan jembatan nasional. Aplikasi ini memudahkan Penilik jalan  dan  masyarakat  umum  sebagai  pengguna jalan   untuk   melaporkan   kondisi   jalannya   yang rusak kepada kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) selaku pihak penyelenggara jalan nasional secara terintegrasi, terstruktur dan dilengkapi dengan informasi yang utuh sebagai dasar pihak penyelenggara jalan melakukan tindakan perbaikan jalan yang diperlukan. Tujuan terakhir membantu Penilik jalan dalam menjalankan tugas rutin pemantauan kondisi jalan jembatan nasional di wilayahnya.

Direktorat Jenderal Bina Marga berencana untuk mengembangkan  dan  mengimplementasikan sistem  aplikasi  Jalan  Kita  2.0  di  seluruh  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai   Pelaksanaan   Jalan   Nasional   (BPJN)   di seluruh Indonesia melalui penerbitan Surat Edaran Nomor: 08/SE/Db/2022 tentang Penerapan dan Pemanfaatan Sistem Informasi Jalan Kita 2.0. Adanya proses tahapan sosialisasi dan implementasi aplikasi dibeberapa BPPJN dan BPJN seperti Propinsi Banten, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, NTT, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara dan Bangka Belitung yang dilakukan secara luring maupun daring, berdasarkan hal tersebut maka diperlukan survey   terkait   user   perspective   pada   Aplikasi Jalan   Kita   2.0   yang   meliputi   sistem,   tampilan (user interface), fungsi dan input dan output data sebagai proses akhir dari aplikasi ini. Survey ini bermanfaat sebagai bahan untuk masukan didalam penyempurnaan aplikasi itu sendiri.

Metode Survey User Perspective Jalan Kita 2.0

Metode survey user perspective Jalan Kita 2.0 melibatkan delapan puluh enam orang sebagai responden. Responden tersebut merupakan pengguna (user) aplikasi Jalan Kita 2.0 yang sudah menginstal lewat playstore di lingkungan BBPJN maupun BPJN, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Instrumen survey berupa kuesioner yang terdiri dari sebelas pertanyaan mengenai kinerja aplikasi dengan indikator antara lain sebagai berikut,

  1. Penggunaan    Aplikasi    (Aktivasi,    tata    cara pelaporan)
  2. Pengolahan  data  (eskalasi  waktu  penanganan, distribusi laporan)
  3. Laporan/Ouput Aplikasi (Update status laporan, unduh laporan).

Adapun daftar pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :

 

Penerapan dan Sosialisasi Aplikasi Jalan Kita 2.0

Aplikasi Jalan Kita 2.0

Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Dirjen Bina Marga mengembangkan suatu aplikasi yang bertujuan untuk memfasilitasi surveyor dalam melaporkan kerusakan kondisi jalan dan jembatan di ruas jalan nasional dengan metode pengambilan data melalui aplikasi berbasis android. Aplikasi ini juga membantu para stakeholder mengidentifikasi kerusakan jalan dan jembatan serta mampu menyimpan data kondisi terpusat dan secara daring. Aplikasi Jalan Kita 2.0 dikembangkan menjadi dua platform yaitu aplikasi berbasis mobile dan aplikasi berbasis web.

Terlihat seperti pada gambar diagram alur sistem aplikasi Jalan Kita 2.0, proses pelaporan aduan kerusakan kondisi jalan dan jembatan dari publik, Penilik dan command center melalui sistem aplikasi Jalan Kita 2.0    diteruskan notifikasi ke PPK. Berdasarkan  laporan  tersebut  PPK  menugaskan Penilik lain memverifikasi cek lapangan dan melaporkan kembali kepada PPK untuk diverifikasi secara rinci sebelum dilanjutkan dengan rencana penanganan. Pengambilan data di lapangan menjadi tujuan dari aplikasi ini sehingga dapat memudahkan para Penilik khususnya dalam melakukan pelaporan aduan terkait temuan kerusakan jalan dan jembatan di setiap ruas jalan wilayahnya.

Aplikasi Jalan Kita 2.0 berbasis mobile andorid merupakan tools untuk pengambilan dan pelaporan pengaduan kerusakan jalan dan jembatan dilapangan. Dashboard Jalan Kita 2.0 berbasis website    digunakan    sebagai    pengolahan    data hasil masukan dari versi mobile sebagai bahan monitoring, semua status data yang ter-input hanya dapat dilihat oleh para stakeholder di lingkungan BBPJN dan BPJN seluruh Indonesia.

Hasil Survey Pengguna Aplikasi

Pengguna aplikasi Jalan Kita 2.0 tersebar di beberapa BBPJN dan BPJN wilayah Indonesia seperti Provinsi NTT (64%), Sulawesi Utara (3%), Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakata (22%), Banten (9%) dan Propinsi  Bali  (2%).  Pengguna  aplikasi  Jalan  Kita 2.0 mayoritas 90% berjenis kelamin laki-laki dan perempuan hanya 10% dengan  jabatan  terbanyak sebagai Penilik (85%).

Hasil penilaian responden terkait keselurahan item pertanyaan didapatkan nilai tertinggi mengenai aplikasi Jalan Kita 2.0 bermanfaat bagi pengguna dalam  pengaduan/pelaporan  kerusakan  jalan  dan jembatan.  Responden  juga  memberikan  penilaian paling terendah untuk aplikasi Jalan Kita 2.0 output rata-rata, nilai minimal dan maksimal terlihat pada tabel 3 dibawah ini.

Responden memberikan beberapa saran dan masukan   terkait   aplikasi   Jalan   Kita   2.0   yang dapat dikategorikan ke dalam tiga indikator yaitu yang disajikan pada Tabel 4.

Penutup

Hasil survey user perspective penerapan dan sosialiasasi Aplikasi Jalan Kita 2.0 pada beberapa BBPJN dan BPJN seluruh Indonesia, didapatkan bahwa 70 persen penggguna Aplikasi Jalan Kita 2.0 menyetujui Jalan Kita 2.0 memiliki fungsi, manfaat dan lain-lain yang dapat membantu pelaporan kerusakan jalan dan jembatan.

Pengguna menilai bahwa Aplikasi Jalan Kita 2.0 bermanfaat    bagi    pengguna    dalam    pengaduan atau pelaporan kerusakan jalan dan jembatan. Namun pengguna aplikasi Jalan Kita 2.0 masih belum merasakan output yang dihasilkan sesuai harapan, karena fitur tersebut masih dalam proses pengembangan.

Aplikasi Jalan Kita 2.0 masih perlu penyempurnaan meliputi: sinkronisasi database pengguna, terutama status   tugas/jabatan   PPK   di   Geodatabase   dan E-HRM; perlu sosialisasi lanjutan kepada Penilik atas   beberapa  fungsi  dari  aplikasi   yang   belum sepenuhnya dimengerti/dipahami; proses alur kinerja aplikasi terkait notifikasi dan verifikasi antara Penilik dan PPK masih belum sempurna sehingga perlu perbaikan agar tidak menghambat proses alur pelaporan.

Dilihat  dari  hasil  survey,  Aplikasi  Jalan  Kita  2.0 yang baru satu tahun berjalan ini perlu terus disempurnakan terutamasinkronisasi datapengguna dan data ruas jalan yang ada di Geodatabase. Sosialisasi aplikasi dapat dilakukan kembali untuk balai-balai yang belum tersosialisakan.

Durasi terkait penyampaian materi dan praktek lapangan Aplikasi Jalan Kita 2.0 perlu penambahan dan difokuskan kembali agar pemahaman materi oleh peserta dapat lebih baik lagi.