Padat Karya Revitalisasi Saluran Drainase Jateng DIY
Selasa, 25/08/2020 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 2963
Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama setengah tahun sangat memukul perekonomian negara. Pemerintah Indonesia terus berusaha agar dampak pada sektor ekonomi tidak semakin berat melalui kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang salah satunya terwujud dalam Program Padat Karya.
Program Padat Karya selama ini telah dilaksanakan di Kementerian PUPR. Salah satu bentuknya adalah Program Padat Karya Tunai yang rutin dan non rutin pada pekerjaan preservasi jalan. Padat Karya non rutin khusus ditujukan untuk membantu masyarakat yang terdampak akibat pandemi COVID-19 telah selesai dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2020.
Untuk menguatkan perekonomian di kuartal ke III tahun 2020 sebagai dukungan untuk PEN Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR kembali menghadirkan skema padat karya untuk pekerjaan revitalisasi saluran drainase yang dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2020.
Revitalisasi Saluran Drainase yang ditargetkan secara nasional sepanjang 5000 km melingkupi pemeliharaan rutin saluran (pembersihan saluran, perbaikan kondisi saluran), rehabilitasi saluran (rehabilitasi mayor saluran akibat saluran yang tidak berfungsi), dan pembuatan saluran (saluran diperkeras, saluran tanah).
Dalam perekrutan tenaga kerja padat karya revitalisasi saluran drainase ini dengan melibatkan kepala desa di ruas yang dilalui oleh padat karya untuk mencari warga yang terdampak adanya pandemi ini.
Sebanyak 2001 orang masyarakat pada tanggal 25 Agustus 2020 telah mengikuti program padat karya yang tersebar pada 20 wilayah PPK di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jumlah total masyarakat yang telah mengikuti program padat karya dari tanggal 21 Agustus sampai dengan 25 Agustus sebanyak 4209 orang.
Sumarmi (warga dari Desa Ngrajek, Kabupaten Magelang) telah bergabung dalam program padat karya revitalisasi saluran drainase bersama 77 orang warga lainnya di ruas jalan Keprekan - Borobudur. Sumarmi adalah buruh tani yang kondisi ekonominya tidak menentu akibat pandemi.
Di lokasi lain, di ruas jalan Pakem – Prambanan Kabupaten Sleman, Sri (warga Kecamatan Tempel, Sleman) yang sebelumnya bekerja sebagai buruh bangunan menyebutkan dengan adanya padat karya ini sangat membantu ekonomi keluarga untuk menyekolahkan kedua anaknya. (LU)
#SigapMembangunNegeri
#PadatKarya
#PemulihanEkonomiNasional
#infobbpjn7