Home Logo

SPMK Tol Manado-Bitung Sudah Terbit, Konstruksi Diharapkan Lancar


Jum'at, 17/11/2017 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   873

Progres pembangunan jalan tol Manado-Bitung terus berjalan. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Atyanto Busono mengatakan, khusus untuk KM 1 hingga KM 7 yang dibangun dengan dana  pinjaman Tiongkok bahkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) nya sudah terbit sejak akhir Oktober.

" Loan China sudah kontrak, sudah (berjalan) efektif. Pembebasan lahan mencapai 96 persen," ungkap Atyanto di Manado, Sulawesi Utara pada Kamis (17/11).

Sebagai informasi jalan tol Manado-Bitung memiliki panjang 39 Km yang pembangunannya terbagi menjadi 3 segmen. Segmen pertama (KM 1- KM 7) dibangun dengan dana pinjaman Tiongkok dengan kontraktor Chino dari Tiongkok konsorsium dengan PT Hutama Karya, segmen kedua (KM 7 - KM 14) dibangun dengan dana APBN serta segmen ketiga (KM 14 - KM 39) dibangun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) konsorsium Jasa Marga Manado-Bitung, PP dan Wijaya Karya.

Atyanto menuturkan khusus untuk segmen pertama, proses pencairan pinjaman memang sempat berjalan lama, namun kini semua sudah ditangani. Sejak SMPK telah keluar akhir Oktober, dilanjuti dengan telah ditariknya uang muka. Diharapkan selanjurnya konstruksi fisik dapat berjalan lancar dan direncanakan rampung pada Maret 2019.

"Fisik tentunya berjalan setelah penarikan uang muka, kita juga sekarang sudah memobilisasi alat dan mulai land clearing," sambungnya.

Sementara untuk segmen kedua, hingga saat ini progres pembebasan lahan sebesar 36 persen. Upaya percepatan pengadaan tanah terus dilakukan, karena diharapkan bila semua berjalan lancar, pada 2018 konstruksi akan rampung. Untuk segmen ketiga yang dibangun BUJT, sekarang juga sedang pembebasan tanah.

"Sedang proses pembebasan lahan, akan signifikan pads akhir Desember. Sehingga BUJT akan mulai kegiatan pembangunan fisik pada awal tahun depan," terang Atyanto.

Saat ini jalan nasional  Manado-Bitung eksisting merupakan satu-satunya jalur penghubung antara kota Manado dan Bitung dimana volume kendaraannya sangat padat dan tidak memiliki jalur alternatif dengan waktu tempuh 90-120 menit pada saat jam sibuk. Perkembangan wilayah pada jalur Manado-Bitung meningkat sangat pesat,sehingga mengakibatkan peningkatan arus lalu lintas dan resiko kecelakaan pada jalur tersebut.

Dengan dibangunnya jalan tol Manado-Bitung diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,mendukung pusat Pelabuhan Internasional Bitung,dan mengurangi waktu tempuh sepanjang wilayah tersebut. (KompuBM)