Manokwari Butuh Infrastruktur Jalan untuk Berkembang
Senin, 26/01/2009 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 1958
Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak mengungkapkan keterlibatan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Papua Barat terhitung sejak tahun 2002. Melalui dana APBN-APBD dan Loan IBRD-4643-IND. Kebutuhan prioritas prasarana jalan di Papu Barat sekitar 2.253 km terdiri Existing Road 1.325 km dan 928 km yang kini masih tertutup hutan. Panjang jalan Nasional di propinsi ini mencapai 508 km. Sedangkan jalan strategis nasional totalnya 1.745 km
“Manokwari sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Barat ke depan masih sangat membutuhkan berbagai prasarana dan sarana khususnya jalan agar cepat berkembang,” tutur Dirjen Bina Marga, usai mengikuti peresmian proyek infrastruktur oleh Presiden SBY, Kamis (22/1) di Pulau Mansilam, Kota Manokwari, Papua Barat.
Menurut Dirjen Bina Marga, ruas-ruas utama yang mendukung pembangunan Papua Barat diantaranya Manokwari-Sorong (568 KM), Manokwari-Bintun (253 KM)i, Fakfak-Hurimer-Bomberay (162 KM) dan Sorong-Makbon-Mega (88 KM) yang totalnya mencapai 1000 km lebih panjang jalan. Dikatakan, dari total panjang itu terdapat diantara 6 buah jembatan (KaliAnggresi, Kali Mantet/Matoa, Muarai, Sungai Kasi, Sungai Masbui, S. Klagison yang baru saja diresmikan presiden, imbuh Hermanto.
”Pembangunan jalan Warmare – Prafi dan Peningkatan Jalan FakFak-Kokas merupakan 2 produk bina marga yang mampu memperpendek jarak,” tambahnya.
Dengan terbangunnya Jalan dan Jembatan ini, waktu tempuh yang sebelumnya 8 jam perjalan dapat diperpendek menjadi 1,5 jam seperti pada ruas Jalan Manokwari-Warmare. Selain itu, Manokwari – Bintuni yang biasa ditempuh selama 3 hari perjalanan kini bisa dipersingkat dengan berkendaraan selama 7 jam saja. Dari sisi ekonomi, dengan keberadaan jalan maka Perekonomian bisa ditingkatkan. Pasalnya jalan tersebut adalah jalan akses penghubung Kabupaten ke derah-derah distrik disekitarnya.
Menurut Hermanto Dardak ditaksis dari pembangunan jalan dan jembatan yang baru diresmikan Presiden tadi, mencapai 186,7 milyar. Pemerintah ke depan telah merencanakan pembangunan ruas jalan yang mengubungkan Kabupaten Manokwari-Kab. Sorong Selatan-Kab. Sorong dan Kota sepanjang 568 km. Tahapan berikutnya, ruas jalan yang akan melalui, Kab Mankwari- Kb. Teluk Bintuni-Kabu. Teluk Wondamadan Kab. FakFak serta Ka. Kaimana dengan total 1 km lebih.
Sementara itu Kepala Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ) Propinsi Papua, Sukarman menilai ideks aksesbilitas jaringan jalan di Papua Barat tergolong masih rendah. Hal itu karena masih banyaknya jaringan jalan yang hingga kini kondisinya belum tersambung. Ditegaskan, bebera ruas jalan tahun 2009 akan ditangani diantaranya ruas jalan Fakfak, Sorong dan Manokwari disamping meneruskan kembali paket pekerjaan yang belum selesai tahun 2008 misalkan proyek multyears.
Menurut Sukarman, ruas Sorong –Manokwari diupaykan tahun ini tersambung. Hampir diseluruh Kabupaten terdapat jalan nasional dan jalan strategis. Terkait dengan pengalokasian dana preservasi, dia mengaku tahun ini terdapat peningkatan anggaran. Meski demikian dia menilai dana tersebut tetap saja belum mencukupi untuk pekerjaan pemeliharaan secara keseluruhan.
”Di sini (Red-Papua Barat) terdapat 9 paket proyek multyears. Paket ini adalah paket tahun lalu (2008) yang belum rampung dan akan diselesaikan tahun ini,” ungkapnya.
Pemerintah pusat pada tahun ini (2009) telah mengalokasikan dana untuk beberapa paket pekerja seperti preservasi jalan (pemeliharaan), pembangunan jalan dan perencanaan /Pengawasan Jalan dan Jembatan senilai Rp 382,9 miliar. Pada tahun 2008 rehabilitasi dan pemeliharaan nilainya hanya 46,9 miliar. Sedangkan Pembangunan jalan proporsinya cukup besar yakni mencapai Rp 346 miliar.
Bila dibangingkan, meski alokasi tahun 2009 untuk penanganan jalan/jembatan di Papua Barat nilainya menurun, namun disisi lain yakni preversi mendapatkan porsi dana yang cukup besar akni diatas Rp 200 miliar.
Program pembangunan Jalan Nasional Tras Papua Barat Manokwari-Sorong (568 km) menjadi prioritas. Dari total panjang jalan tersebut 147 km sudah beraspal, 232 km masih kelas C, 97 km jalan tanah dan 32 km berupa hutan. Namun demikian, Dirjen Bina Marga berharap pada pertengahan tahun ini seluruh ruas jalan dapat fungsional. Pasalnya, dari 88 km (ruas Sorong-Makbon-Mega) yang fungsional saat ini baru sekitar 49 km.
“Target utama kami jaringan jalan trans Papua Barat tahun ini menjadi fungsional. Yang saat ini kondisinya masih hutan akan diupayakan untuk dibuka,” ucap Dirjen Bina Marga. (Sony)
Pusat Komunikasi Publik
260109