Palangka Raya – Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi. Agenda ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi lintas instansi dalam mewujudkan sistem transportasi darat yang aman, tertib, dan berkelanjutan di wilayah Kalimantan Tengah.

Rapat tersebut membahas sejumlah isu strategis, di antaranya penanganan lokasi rawan kecelakaan, peningkatan fasilitas keselamatan jalan, serta upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan dan mengoptimalkan arus kendaraan di beberapa ruas utama.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalteng, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalteng, PT Jasa Raharja (Persero), serta perwakilan Dinas Perhubungan dari tingkat provinsi dan Kota Palangka Raya.
(Gambar : Foto bersama seluruh peserta rapat)

Dalam rapat tersebut, para peserta berdiskusi dan menyampaikan masukan mengenai langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, termasuk peningkatan rambu dan marka jalan, penertiban kendaraan angkutan barang dan penumpang, serta optimalisasi koordinasi dalam penanganan kejadian darurat di jalan nasional maupun jalan daerah.

Kepala BPJN Kalimantan Tengah menegaskan pentingnya koordinasi berkelanjutan antara instansi pusat dan daerah, terutama dalam penanganan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat penanganan lokasi rawan kecelakaan dan mendukung terciptanya konektivitas yang lebih aman di seluruh wilayah Kalteng.
(Gambar : [dari kiri] Kepala BPJN, Kepala Dinas Perhubungan)

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dapat terus memperkuat sinergi untuk menciptakan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, tertib, lancar, dan berkelanjutan bagi masyarakat Kalimantan Tengah.