Sigap Tangani Jembatan Putus Diterjang Banjir
Jum'at, 01/04/2022 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 571
PADA saat hujan yang mengguyur Provinsi Kalimantan Selatan dipertengahan Januari 2021 berlangsung selama 4 hari terus menerus membuat debit air meningkat sangat tinggi melebihi debit banjir 10 tahunan sehingga menggenangi 11 Kabupaten/Kota Kalimantan Selatan dan berdampak rusaknya sejumlah bangunan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan diruas jalan nasional yang menjadi kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel.Jembatan Sei Salim, Kabupaten Banjar.Terdapat 2 (Dua) jembatan yang berada di Lintas Utama dan Lintas Penghubung Kalimantan Selatan terputus akibat diterjang banjir. Pertama, Jembatan Sei Salim berlokasi di Jalan Ahmad Yani Kilometer 55, Desa Banua Anyar, perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman, Kabupaten Banjar fungsinya sebagai penghubung lintas dari Banjarmasin menuju Kabupaten Hulu Sungai dan IKN. Kedua, Jembatan Tabunio II, Desa Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, fungsinya sebagai lintas utama jalur logistik di selatan Kalimantan menuju KI Batulicin dan IKN. Jembatan Sei Salim sendiri telah dibangun sejak 1987 sedangkan Jembatan Tabunio II dibangun tahun 1990 (Sumber BMS 2021).Jembatan tersebut terputus pada bagian oprit jembatan akibat Scooring / gerusan ditimbunan sedangkan struktur jembatan dalam kondisi aman. Dampaknya jembatan tidak dapat dilalui kendaraan dari kedua sisi sehingga distribusi barang dan jasa terhenti.Adanya jalur alternatif sangat membantu pengalihan lalu lintas utama di jalan nasional menggunakan jalan kabupaten dengan keterbatasan ruang jalan dan beban kendaraan yang dijinkan.
Sembari rekayasa lalu lintas dilakukan, BPJN Kalsel sigap mengatasi masalah terputusnya dua jembatan itu. Gerak cepat dilakukan memperbaiki kedua jembatan tersebut dengan membangun jalan dan jembatan darurat supaya ruas jalan nasional tetap fungsional.Manajemen rekayasa lalu lintas dengan skema buka tutup untuk Jembatan Sei Salim dan skema pengalihan arus ke Jembatan Tabunio II Jembatan Tabunio II, Kabupaten Tanah Laut melewati Jalan Desa Atilam Kunyit bagi warga yang ingin ke arah Tanah Bumbu, sebaliknya dari arah Tanah Bumbu ke Banjarmasin menggunakan jembatan darurat.
Satker Pelaksanaan Jalan Nasional dilapangan sigap mengatasi masalah yang sifatnya mendadak atau tidak dapat diprediksi sebelumnya karena bencana. Hal ini juga dilakukan oleh Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan dalam melakukan penyiapan desain jembatan darurat maupun permanen.
“Pada saat kejadian bencana, Satker P2JN sigap menanggapi dengan menerjunkan langsung tim survey dan tim perencana untuk melakukan investigasi kerusakan yang terjadi serta melakukan pengambilan data untuk kebutuhan perencanaan jembatan darurat maupun permanen. Pada saat kondisi tang- gap darurat, Satker P2JN berperan dalam menyiapkan kebutuhan penanganan darurat berupa desain jembatan darurat dan rencana rekayasa lalu lintas sehingga ruas jalan tersebut dapat segera fungsional. Sedangkan pada kondisi penanganan pasca bencana, Satker P2JN berperan dalam menyiapkan kebutuhan penanganan permanen berupa desain penggantian jembatan yang akan dilaksanakan oleh Satker PJN,” ungkap Kasatker P2JN Agung Yudhianto.Sementara itu, tim di lapangan sempat mengalami beberapa kendala dalam penanganan infrastruktur terdampak banjir, seperti intensitas hujan tinggi yang kerap menghambat berlangsungnya proses perbaikan.Kedua jembatan ditargetkan selesai fungsional oleh Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sebelum lebaran Idul Fitri 1442 H. Untungnya Jembatan Sei Salim di bawah PPK 2.1 Provinsi Kalimantan Selatan rampung sesuai target, hingga akhirnya dibuka pada 20 April 2021. Sedangkan Jembatan Tabunio II di bawah PPK 1.1 Provinsi Kalimantan Selatan open traffic pada tanggal 4 Mei 2021. Kini aktivitas perekonomian masyarakat kembali berjalan seperti sedia kala.