Pelebaran Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti
Jum'at, 08/04/2022 09:00:00 WIB | Berita/Umum | 1464
JALAN Trans Kalimantan Handil Bakti di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) nampaknya tidak lagi jadi keluhan pengguna kendaraan umum dan pribadi yang kerap terjebak kemacetan. Seiring dilakukannya pelebaran badan jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel. Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti termasuk salah satu program prioritas pembangunan infrastruktur di Banua, selain dibangun ulangnya Jembatan Sei Alalak yang baru diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, 21 Oktober 2021. Jalan ini berfungsi tak hanya sebagai penghubung antara Kota Banjarmasin dan Barito Kuala, melainkan juga sebagai jalur lintas barang dan jasa ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Pembiayaan pelebaran jalan sendiri menggunakan dana APBN yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2020-2021, dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 49 miliar. Dalam hal ini, BPJN Kalsel dan penyedia jasa PT Dutasatrya Adhipersada. Pelebaran dilakukan dengan menambah lajur jalan pada jalur arah dari dan ke Banjarmasin atau Barito Kuala.
Jika tadinya hanya terdapat dua lajur, maka kini menjadi 4 lajur. Sehingga keluhan kemacetan lalu lintas dapat teratasi. Meski dilakukan bertahap ke dalam beberapa segmen, namun progres pelebaran jalan sepanjang 2,27 kilometer di bawah pengawasan PPK 1.1 Provinsi Kalimantan Selatan tersebut sejak 2017 terus menunjukkan kemajuan hingga 2021. Untuk segmen 1, pelebaran jalan mulai dari Jembatan Sei Alalak sampai Jembatan Berangas, Kelurahan Berangas Timur, yakni sepanjang 420 meter dan lebar 20 meter, yang mana total pelebarannya sudah termasuk trotoar. Kemudian pada segmen 2 pelebaran dimulai dari Jembatan Sungai Berangas hingga Semangat Dalam, sepanjang 2,183 km dan lebar 22,5 meter, yang mana totalnya juga sudah termasuk trotoar sebelah kiri dan kanan jalan. Namun di segmen 2 ini pelebaran sisi kanan belum dapat dilakukan secara maksimal. Pasalnya dari Komplek Griya Permata sampai dengan Jembatan Berangas dengan panjang 515 meter, masih terdapat pipa PDAM yang belum direlokasi.
Pengecatan trotoar di Jalan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala.
Di sisi lain, masih di segmen yang sama, kendala pembebasan lahan milik warga telah rampung Juni 2021, namun pekerjaan terpaksa masih menunggu relokasi pipa PDAM oleh Cipta Karya Dinas PUPR Barito Kuala yang baru selesai di pekan kedua buIan November 2021. Selain itu kendala lainnya yakni di bagian utilitas PLN dan tiang Telkom, XL, Indosat, dan lainnya yang sebagian besar tidak dapat merelokasi karena adanya keterbatasan dana dari pihak terkait.
Pengerjaan galian di ruas Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala.
Setelah itu, dilanjutkan segmen 3 dimulai dari rumah warga H Rusli (Kelurahan Handil Bakti) hingga Desa Serapat sepanjang 700 meter dan lebar 22,5 meter termasuk trotoar kiri dan kanan. Terkait segmen ini, PPK 1.1 Provinsi Kalimantan Selatan Mirnasari Daulay mengatakan, masih terkendala pembebasan lahan oleh Dinas PUPR Kalsel karena keterbatasan anggaran. "Untuk segmen 3 saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Pemerintah Daerah setempat baru mengadakan musyawarah ganti rugi diminggu ke 3 bulan Oktober, dan sampai dengan saat ini prosesnya masih berjalan," kata Mirna. Terakhir untuk segmen 4, pelebaran jalan dari Jembatan Ray II hingga arah menuju Jembatan Barito sepanjang 100 meter dengan lebar 20 meter. Diharapkan dengan pelebaran Jalan Trans Kalimantan ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sekitar dan distribusi barang/jasa dua provinsi dapat tumbuh berkembang sehingga turut meningkatkan perekonomian nasional.
PPK 1.1 Provinsi Kalimantan Selatan, Mirnasari Daulay, ST, M.Sc Kepala Satuan Kerja PJN I Kalsel, Budianto, ST, MT (tengah),
saat berdiskusi dengan konsultan di lapangan. saat memberikan arahan kepada tim lapangan.