Home Logo
Puprtv
Kolaborasi Indonesia – Korea Selatan: BPLJ Evaluasi Kinerja Perkerasan Pilot Project MOLIT

Bandung – Kolaborasi di bidang keilmuan menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur ke depan. Salah satu bentuk nyata kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) di bidang perkerasan jalan diwujudkan melalui Pilot Project Warm Mix Asphalt with Wax Additive. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup penerapan dan pelatihan sistem PQMS QC Construction yang dikembangkan oleh MOLIT Korea Selatan.

Pilot project ini dilaksanakan di Ruas Jalan Citepus – Cisolok STA 4+450 – 4+650, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pada jalan sepanjang 200 meter ini dilakukan pekerjaan overlay satu lapis dengan menggunakan Warm Mix Asphalt (WMA) dan Hot Mix Asphalt (HMA) sebagai pembanding. Untuk mengevaluasi kinerja dari kedua jenis campuran aspal tersebut, dilakukan berbagai pengujian, di antaranya Pengujian Lendutan dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD), Pengujian Pavement Condition Index (PCI), serta Pengujian Ketidakrataan atau International Roughness Index (IRI).

Balai Perkerasan dan Lingkungan Jalan (BPLJ) sebagai unit teknis yang bertugas dalam bidang perkerasan dan lingkungan jalan, diminta untuk melakukan pengujian terhadap kinerja perkerasan tersebut. BPLJ melaksanakan pengujian FWD dan PCI sebelum overlay dilaksanakan, tepatnya pada hari Selasa (6/5/2025) dan Rabu (7/5/2025), bersama penilik jalan dari PPK 2.1 Provinsi Jawa Barat. Data lendutan dan PCI yang diperoleh sebelum penanganan menjadi informasi dasar penting dalam proses evaluasi kinerja perkerasan ke depan.

Sementara itu, pengujian IRI sebelum overlay dilakukan oleh tim BPLJ pada hari Senin (12/5/2025) dengan menggunakan alat Walking Profilometer (WP) yang dibawa langsung oleh tim dari BPLJ. Alat ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketidakrataan pada permukaan perkerasan eksisting yang akan di-overlay. Diharapkan, penanganan overlay dapat menurunkan nilai IRI sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jalan.

Setelah overlay dilaksanakan pada hari Selasa (13/5/2025), pengujian IRI kembali dilakukan pada hari Rabu (14/5/2025) dengan menggunakan alat WP yang sama. Hasil sementara menunjukkan adanya penurunan nilai IRI secara umum, yang menandakan bahwa pekerjaan overlay berhasil memberikan peningkatan kualitas permukaan jalan.

Seluruh data yang diperoleh dari lapangan akan dievaluasi untuk mengetahui secara menyeluruh kinerja dari perkerasan menggunakan campuran WMA dan HMA. Pilot project ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dalam pembangunan konstruksi jalan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan adaptif terhadap kebutuhan masa depan infrastruktur Indonesia. (MRR)

Harmonic, Adaptive, Dedicated, Excellent

Pencarian