Kementerian Pekerjaan Umum memperingati Hari Bakti PU ke-80 sebagai momentum untuk mengenang pengabdian para pendahulu sekaligus memperkuat kembali nilai-nilai Sapta Bakti Insan PU.
Dalam amanatnya, Menteri Pekerjaan Umum menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus dijalankan dengan integritas, percepatan kerja, dan orientasi pelayanan kepada rakyat. Pembangunan tidak boleh berhenti di kota-kota besar, tetapi harus menjangkau desa terpencil, wilayah pesisir, hingga perbatasan.
Menteri juga mengajak seluruh Insan PU memahami bahwa setiap tugas berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, sehingga keadilan, kualitas, keselamatan, dan akuntabilitas harus selalu diutamakan.
Pada kesempatan ini, beliau menekankan tantangan pembangunan ke depan.
“Ke depan, tantangan semakin kompleks. Kita butuh terobosan, teknologi baru, dan langkah progresif agar pembangunan semakin efisien dan berdampak luas,” tegas Menteri PU.
Peringatan Hari Bakti kali ini juga menandai capaian satu tahun kerja, mulai dari pembangunan jaringan irigasi baru, preservasi jalan nasional, peningkatan kapasitas jembatan, sistem air minum, sanitasi, hingga revitalisasi fasilitas pendidikan dan keagamaan.
Insan PU juga diingatkan untuk tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem serta memastikan kesiapan infrastruktur jelang Nataru dan Lebaran 2026.
Momentum Hari Bakti menjadi simbol pengabdian tanpa henti, menguatkan semangat Insan PU untuk membangun negeri tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya menuju Indonesia Emas 2045. (HP)