24 April 2025 |  WIB

Kemantapan Jalan Nasional Mantap, BPJN Sulteng Dorong Progres Fisik PJN Wilayah I Sulteng

Oleh: Mutia Ramandini, S.E.

 

Satker PJN Wilayah I (Lintas Barat)

Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 6 unit kerja di ruas yang membentang sepanjang 648,45 km di lintas barat. Kemantapan jalan PJN I semester 1 Tahun 2023 berada di angka 92 persen dengan progres fisik sebesar 36,35 persen.

 

Ruas Umu - Paleleh - Lokodoka - Buol (PPK 1.1)

Ruas Umu - Paleleh-Lokodoka-Buol terbilang dalam kondisi yang cukup baik dengan angka kemantapan jalan sebesar 90 persen di mana paket pekerjaan di ruas ini terdiri atas paket preservasi jalan dan pemeliharaan rutin jalan. Paket preservasi jalan meliputi penanganan di beberapa titik longsoran, drainase, holding, rekonstruksi jalan, pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan serta paket penanganan abrasi pantai yang akan dilakukan di 2 segmen. Progres atau realisasi dari paket preservasi jalan di ruas ini sendiri sebesar 71,72 persen, sedangkan untuk progres paket pekerjaan pemeliharaan rutin jalan berada di angka 58,15 persen dengan deviasi sebesar 6,29 persen.

 

Ruas Buol - Lakuan - Laulalang - Lingadan (PPK 1.2)

Pada Tahun 2022 terdapat paket preservasi jalan berupa pekerjaan pelebaran jalan menuju standar nasional sebanyak 4 titik di sepanjang ruas Buol - Lakuan - Laulalang - Lingadan yang melewati kawasan hutan lindung. Hal ini dilakukan untuk mendukung keamanan pengendara yang melintas serta aktivitas pendistribusian logistik antar daerah. Untuk Tahun 2023, ruas ini memiliki paket preservasi jalan dan pemeliharaan rutin jalan yang meliputi pekerjaan holding, rehabilitasi minor jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan preventif, rutin kondisi, dan penanganan drainase. Penanganan drainase dilakukan dengan membuat 3 buah box culvert dan telah dalam proses pengerjaan. Progres ruas ini sendiri saat ini berada di angka 71,48 persen dengan kemantapan jalan sebesar 95,64 persen.

 

Ruas Lingadan - Bts. Kota Tolitoli - Silondou - Malala (PPK 1.3)

Ruas Lingadan - Batas Kota Tolitoli - Silondou - Malala memiliki panjang ruas 128,79 km dan terdiri atas paket-paket pekerjaan yang cukup signifikan untuk meningkatkan kelancaran distribusi logistik dan perjalanan pengendara berupa penanganan jalan sepanjang 34,1 km yang salah satunya ialah paket preservasi jalan di Batas Kota Tolitoli - Silondou (MYC) SBSN yang meliputi beberapa rangkaian pekerjaan seperti rehabilitasi minor jalan, rehabilitasi mayor jalan, rekonstruksi jalan, pelebaran jalan, penanganan drainase, dan peninggian badan jalan di Desa Bambuan. Untuk paket pelebaran jalan akan berdampak pada waktu tempuh pengendara yang melintas dikarenakan adanya pekerjaan pelebaran jalan menuju standar nasional serta penanganan lereng yang menggunakan Dinding Penahan Tanah (DPT). Kemantapan jalan ruas ini sendiri berada di angka 84,67 persen dengan progres atau realisasi paket pekerjaan preservasi ruas jalan di Batas Kota Tolitoli - Silondou (SBSN) sebesar 52,62 persen dari rencana sebesar 51 persen.

 

Ruas Malala - Ogotua - Ogoamas - Tonggolobibi (PPK 1.4)

Pekerjaan di ruas Malala - Ogotua - Ogoamas - Tonggolobibi terdiri atas 3 paket kontrak yakni paket preservasi jalan, paket penanganan longsoran (MYC), dan paket pemeliharaan rutin jalan dengan skema e-katalog. Paket preservasi jalan ruas ini ditangani sepanjang 154 km dengan efektif sepanjang 400 meter dan rehabilitasi minor jalan yang sudah 100 persen (sudah selesai). Pekerjaan di paket preservasi ruas ini memiliki 5 lingkup pekerjaan seperti pemeliharaan rutin jalan dengan output berupa holding yang pekerjaannya sudah hampir 100 persen, lingkup penanganan drainase dengan pembuatan box culvert di 5 titik ruas, dan rehabilitasi jembatan yang sedang berjalan yakni sebanyak 7 jembatan. Selain itu, pemeliharaan berkala jalan dan jembatan juga dilakukan di 16 jembatan. Untuk paket kontrak penanganan longsoran (MYC) salah satunya berupa penanganan lereng bawah dengan pondasi bored pile sedalam 5 meter dan penggunaan Dinding Penahan Tanah (DPT) setinggi 5 meter dan panjang 60 meter. Penanganan longsoran ini ada di 27 titik di sepanjang ruas Malala, Ogoamas, dan Tonggolobibi. Progres preservasi ruas ini sendiri sebesar 69,74 persen dengan kondisi kemantapan jalan yang sangat baik sebesar 97 persen.

 

Ruas Tonggolobibi - Sabang - Tambu - Tompe (PPK 1.5)

Ruas Tonggolobibi - Sabang - Tambu - Tompe membentang sepanjang 110,26 km dengan kondisi kemantapan jalan sebesar 92,20 persen. Pekerjaan untuk Tahun 2023 di ruas ini terdiri atas paket preservasi jalan dan pemeliharaan rutin jalan (dan jembatan) berupa holding, rehabilitasi minor jalan, penanganan longsoran yang menggunakan dinding penahan tanah (DPT), drainase, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi jembatan. Untuk rekonstruksi aspal dan penanganan lereng menggunakan dana IRSL/JICA yang berada di 10 titik di sekitar daerah Enu dan Gunung Bosa yang dilaksanakan oleh PPK 1.6. Adanya penanganan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor di musim hujan. Beberapa penanganannya sendiri menggunakan metode shotcrete dan Soil Nailing dengan beberapa kombinasi trap dari lereng.