Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Sei Alalak
Senin, 28/03/2022 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 1518
TUNTAS sudah pembangunan Jembatan Sei Alalak,penghubung Jalan Trans Kalimantan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) seiring diresmikan langsung oleh Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi), Kamis (21/10/2021).Jembatan Sei Alalak meng- gantikan Jembatan Kayutangi I yang sudah berusia 30 tahun,dan kini berdiri kokoh, dengan segala kelebihannya sudah bisa dilalui oleh segala jenis kendaraan umum hingga sanggup menahan beban 10 ton.
fungsi utama tentu saja demi meningkatkan kegiatan produktif masyakarat dalam rangka pertumbuhan ekonomi daerah dan lintas regional, mengingat keberadaannya sangat vital, terkoneksi dengan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).Dalam konteks regional ke- hadiran jembatan tersebut memperlancar mobilitas penduduk, logistik dan angkutan barang antara Banjarmasin dan Kalimantan Tengah.Jembatan tersebut membantu kelancaran distribusi barang bagi sebagian penduduk Kalsel yang berjumlah 4,1 juta jiwa dan sebagian penduduk Kalteng dengan populasi sekitar 2,7 juta jiwa.
Sedangkan untuk perkembangan kota di Kalsel, jembatan ini memiliki peranan besar sebagai penghubung Kota Banjarmasin dengan daerah penyangga di Kabupaten Barito Kuala.Karena ibu kota Kalsel dengan luas wilayah sekitar 98,5 km persegi telah berkembang melebihi batas wilayah administrasinya.Keterbatasan luas lahan dan kenaikan harga tanah di Banjarmasin yang mendorong warga "Kota Seribu Sungai" untuk pindah ke daerah pinggiran seperti Kertak Hanyar dan Gambut di Kabupaten Banjar serta Handil Bakti dan Semangat Dalam di Kabupaten Batola.Oleh karena itu, selesainya pembangunan Jembatan Sei Alalak sangat berdampak pada perkembangan Kabupaten Batola, khususnya Kelurahan Handil Bakti
dan Semangat Dalam sebagai daerah hinterland Banjarmasin.Diketahui banyak penduduk yang tinggal di daerah ini bekerja di Banjarmasin.Keberadaan jembatan tersebut meningkatkan nilai ekonomi lahan di Handil Bakti khususnya di sepanjang Jalan Trans Kalimantan yang ke depannya berkembang untuk sektor perdagangan ritel dan kegiatan ekonomi lainnya.Hal ini ditopang oleh semakin berkembangnya area pemukiman di Kelurahan Semangat Dalam yang menurut BPS populasinya pada tahun 2020 men- capai lebih dari 16 ribu jiwa atau naik 60 persen dibanding tahun 2010.Bahkan, kedepannya keberadaan Jembatan Sei Alalak diyakini dapat membantu Kalsel sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang sedang digodok pemerintah.Hal ini tentu selaras dengan keinginan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat peresmian. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan betul keberadaan jembatan yang membentang di atas Sungai Alalak untuk pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya berpesan, agar setelah diresmikan jembatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangkitkan dan memajukan kegiatan-kegiatan produktif di masyarakat sehingga dampaknya betul-betul dapat dirasakan oleh rakyat," kata Presiden Jokowi.
Dia menegaskan, Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter dibangun dengan dana Rp278 miliar dengan teknologi tinggi dan tahan gempa dan diperkirakan mampu bertahan sampai100 tahun.
Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan struktur melengkung pertama di Indonesia."Saya mendengar masyarakat sudah tidak sabar lagi menunggu peresmian jembatan ini, karena jembatan ini memiliki fungsi yang sangat penting sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin den- gan berbagai wilayah kota di Kalimantan Selatan dan Kali- mantan Tengah sekaligus juga mengatasi kemacetan setelah jalan lingkar selatan rusak diterjang banjir," ujar Presiden Jokowi. Hadir dalam peresmian Jembatan Sei Alalak itu sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, mulai dari Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
jembatan Sei Alalak dirancang menggunakan sistem cable stayed, yang mana jumlahnya tidak sama antara sisi kanan dan kiri. Kemudian juga tiang pylon yang dibuat asimetris karena ke- butuhan kekuatan cable sebagai penopang jembatan, hingga struktur melengkungnya, yang tidak ditemui di provinsi lain kecuali hanya dibangun berstruk- tur lurus.
Jembatan Sei Alalak memiliki panjang bentang jembatan850 meter dan lebar 20 meter. Tersedia 4 lajur dengan 2 arah, diyakini mampu mengurai kemacetan di kawasan yang kini pertumbuhan penduduknya melesat tajam dalam beberapa tahun kebelakang.
Jembatan Sei Alalak diklaim lebih kuat dan mampu menahan beban sumbu kendaraan hingga10 ton, karena pondasinya dibuat menggunakan bored pile dengan kedalaman 70 meter dan diameter 1,8 meter sebagai penopang struktur utama jembatan.
Pondasi bored pile digunakan agar mampu mengakomodir kebutuhan terhadap daya dukung struktur atas, serta mempertimbangkan pekerjaan yang berada di wilayah padat penduduk/ perkotaan karena minim menim- bulkan efek buruk kepada lingkungan sekitar.
Selain pondasi, mutu beton menjadi perhatian serius Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), selaku penang- gungjawab saat proses pekerjaan struktur utama Jembatan Sei Alalak. Dalam pembangunan Jembatan Sei Alalak menggunakan beton mutu tinggi fc’’ 45 MPa secara in situ maupun pre- cast yang sangat jarang dilakukan.Jembatan Sei Alalak dibangun dari skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan PT Pandji Bangun Persada, dengan skema pekerjaan tahun jamak (multi- years contract).Kini, selain diprediksi bertahan1 abad, Jembatan Sei Alalak yang dibuat tahan gempa diharapkan benar-benar memberi manfaat pertumbuhan ekonomi masyarakat Banua dan memperlancar distribusi bahan kebutuhan pokok, bukan hanya di Kalimantan Selatan, namun juga hingga provinsi tetangga Kalimantan Tengah.