Perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi Terus Digenjot
Senin, 04/04/2022 09:00:00 WIB | Berita/Umum | 1027
Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara Banjarmasin), Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat dikeluhkan para sopir angkutan barang saat ingin melintas kawasan tersebut. Terutama pasca banjir besar di Kalsel yang melanda pertengahan Januari 2021. Jalan menyisakan sejumlah lubang dan berlumpur hingga tak sedikit truk amblas. Seperti diketahui, jalan nasional ini membentang dari Tugu Pancasila Jalan A Yani Km 17, Gambut, Kabupaten Banjar, hingga perempatan lampu merah Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala (Batola). Memiliki panjang 27 kilometer, melintasi sebagian wilayah tiga kabupaten/kota Kalsel sekaligus yakni: Banjarbaru, Banjar dan Batola. Jalan yang setiap tahun dilakukan pemeliharaan preservasi oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, mengalami kerusakan parah di sejumlah titik akibat diterjang banjir. Tercatat 7 titik kerusakan akibat banjir, yakni di Sta 7+050, Sta 12+500, Sta 12+800, Sta 13+100, Sta 13+300, Sta 14+300 dan Sta 10+000.
Desain ini menurut Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Perencanaan Pengaspalan STA 26+150 dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Agung Yudhianto sangat cocok menggunakan sumber alam yang ada di Kalimantan Selatan yaitu: cerucuk kayu galam, mengingat daerah tersebut merupakan kawasan dengan kondisi tanah sangat lunak. Selain murah dan mudah didapat di Kalsel, metode dengan menggunakan cerucuk galam ini tentunya sudah sesuai dengan analisa tim perencana terutama pada 7 titik terparah di ruas Jalan Gubernur Syarkawi dengan kedalaman tanah 5,5 meter serta juga kualitas jalan diperkirakan mampu bertahan hingga 10 tahun. Hingga kini perbaikan Jalan Gubernur Syarkawi terus digenjot. Sebagian sudah ditangani hingga saat ini.Pada paket preservasi Jalan Sp. Handil Bakti (Sp. Serapat) Km.17 (By Pass Banjarmasin) dikerjakan oleh Wika Pandi KSO. Dananya berasal dari SBSN sebesar 174 miliar.
Sementara itu, perbaikan jalan di salah satu titik terparah masuk wilayah Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, sempat mengalami sejumlah kendala di lapangan. Selain karena cuaca akibat curah hujan yang cukup tinggi, sehingga dilakukan perubahan rencana penanganan sesuai kebutuhan lapangan dengan melakukan peningkatan struktur/rekonstruksi dan peninggian badan jalan hingga 1-2 meter dari tanah. Dengan harapan kedepannya tidak ada lagi genangan air yang terjadi di kawasan tersebut. PPK 2.1 Provinsi Kalimantan Selatan, Bambang Raharmadi mengungkapkan, perbaikan jalur vital ekonomi Kalsel ini terus digenjot, hingga rampung sesuai target akhir tahun 2022 nanti. "Harapannya agar bisa mendukung kelancaran arus kendaraan terutama armada truk yang mengangkut bermacam kebutuhan penting masyarakat untuk logistik," ungkapnya.