Image Popup
Logo Bina Marga

Kegiatan Validasi Lapangan Jembatan pada Wilayah Sumatera Selatan

Bandung | Provinsi Sumatera Selatan menjadi provinsi ke-6 sekaligus merupakan provinsi pertama di Pulau Sumatera yang menjadi sampel validasi lapangan oleh BGTS sebagai bagian dari Unit Kerja di Direktorat Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan dalam menjamin mutu hasil-hasil pemeriksaan jembatan yang telah dilakukan oleh BBPJN Sumatera Selatan. 

Validasi lapangan dilakukan pada 6 – 9 November 2023 dengan melakukan pemeriksaan jembatan guna memvalidasi data inventarisasi dan validasi data kondisi jembatan dengan sampel sebanyak 16 jembatan

Jembatan yang dijadikan sampel berada di sekitar wilayah Palembang, Ogan Ilir, Banyuasin, Kayu Agung, dan satu jembatan dalam ruas yang menuju ke arah Tanjung Api-api dengan variasi tipe bangunan atas berupa gorong-gorong tipe boks, jembatan pelat, gelagar, jembatan rangka, dan tahun bangun jembatan mulai dari tahun 1977 hingga tahun 2018

Hasil identifikasi awal sesuai data inventarisasi menunjukkan bahwa adanya jembatan yang perlu dikoresi tahun pembangunannya, jembatan ruang bebas yang tidak mencukupi untuk menampung air banjir, dan jembatan yang belum sempat teridentifikasi di lapangan dikarenakan tertutupnya tanah.

Kondisi jembatan yang kurang baik didominasi oleh kerusakan struktur akibat danya indikasi lalu-lintas berat walaupun sudah beroperasinya jalan tol dan tanah lunak sehingga mengakibatkan dorongan pada bagian-bagian kepala jembatan dan kerusakan landasan, terutama untuk jembatan yang sistem tembok sayapnya tidak menyatu dengan kepala jembatan.

Kerusakan fondasi pada permukaan beton yang berada di atas permukaan tanah juga perlu dilakukan evaluasi ulang terhadap kapasitas pemikulan beban-beban lateralnya

Selain itu, adanya lumpur dalam boks juga perlu untuk mendapatkan perhatian untuk dibersihkan secara rutin agar daya tampung terhadap air banjir juga tidak berkurang.

Pengawasan kendaraan dengan beban berlebih dan dimensi yang tidak umum perlu ditingkatkan agar kejadian tabrakan kendaraan pada portal jembatan rangka baja Australia bagian atas tidak terjadi kembali. Deformasi akibat tabrakan tersebut perlu untuk dilakukan perbaikan dan pemasangan dalam arah yang sesuai dengan manual pemasangan.

Vandalisme juga masih menjadi hal yang terus berulang sehingga perlu strategi khusus untuk penangannya. Hal ini yang terjadi seperti pada kasus pemotongan ikatan angin bawah jembatan rangka baja Australia. 

Jembatan yang berada dalam perlintasan kereta api juga perlu mendapatkan pemeliharaan rutin dan berkala secara intensif untuk mencegah jangan sampai harus dilakukannya pengerjaan penanganan kerusakan berat yang dibatasi oleh ruang gerak dan waktu bekerja di atas perlintasan tersebut.

Sampel pemeriksaan jembatan selanjutnya perlu diperluas untuk mengidentifikasi ruas-ruas jalan Palembang menuju batas Provinsi Lampung arah angkutan logistik dan angkutan berat lainnya untuk meningkatan kehandalan validasi kondisi jembatan.