Bandung, 4 Maret 2024 - Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat Sjofva Roliansjah bersama Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Agung Yudhianto dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Jawa Barat Mery Christina Paulina Silalahi,melaksanakan survey lapangan ke Bendungan Sukamahi Bogor dalam rangka rencana pembangunan Jembatan Gantung Kaca pada hari Jumat (1/03/2024).

“Yah, saat ini kita berada di rencana jembatan kaca Sukamahi dengan panjang 275 meter dengan lebar berkisar 6-12 meter, merupakan jembatan kaca kedua setelah Jembatan Kaca Seruni di Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, dan ini mungkin yang akan terbesar di Indonesia. Saat ini akan memasuki proses tahap lelang, saya harapkan mudah-mudahan di akhir bulan Mei kita bisa kontrak”, ungkap Sjofva saat meninjau lokasi pembangunan di Kawasan Bendungan Sukamahi, Bogor.  

Menurut Sjofva, dibangunnya jembatan gantung tersebut adalah untuk mendukung daerah pariwisata di kawasan tersebut.

“Tujuan utama pembangunan adalah lebih mendukung daerah pariwisata, karena kawasan disini juga ada penginapan dan rencana akan dibangun glamping-glamping yang disiapkan oleh Bendungan Sukamahi ini, jadi mendukung proyeknya SDA dan perkembangan wisata kawasan di sini. Tantangan buat kita dari BBPJN DKI Jabar, ini merupakan monumen terbesar mudah-mudahan kalau jadi punya ikon baru selain Jembatan Pasupati di Kota Bandung”, ucapnya.

Jembatan kaca di kawasan Bendungan Sukamahi Bogor, Jawa Barat ini adalah jembatan yang menggunakan tumpuan kabel penggantung atau suspension bridge, digolongkan sebagai jembatan gantung pejalan kaki dengan tumpuan pylon baja, lantai kaca, serta material komposit yang terbuat dari serbuk kayu dan plastik daur ulang (wood plastic composite).

Senada dengan Sjofva, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Agung Yudhianto berharap kehadiran jembatan kaca ini bisa menambah daya tarik di Kawasan Bendungan Sukamahi serta menambah inovasi jembatan teknologi lantai kaca. Selain itu, jembatan kaca ini juga direncanakan menjadi jembatan gantung kaca terbesar, termegah, dan tertinggi sehingga mampu menjadi salah satu destinasi wisata penuh tantangan.

“Sudah memperhatikan aspek beautifikasi dan arsitektual, direncanakan dibangun dengan anggaran Rp. 188 miliar. Harapannya nanti setelah terbangun bisa meningkatkan ikon pariwisata di daerah tersebut dengan fasilitas pembangunan yang diusulkan guna mendukung perekonomian daerah sehingga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama dari sektor pariwisata,” pungkas Agung.

Turut hadir mendampingi pada acara tersebut PPK Perencanaan Jawa Barat Kiki Andriana Palupi dan PPK 5.3 Provinsi Jawa Barat Pietoyo Larastomo, Ketua Tim Pembangunan Jembatan Hendri Hadisi, dan Ketua Tim Pembangunan Jalan Yogi Indra Prayoga.