TINJAUAN PENAMBAHAN ASBUTON DALAM CAMPURAN BERASPAL PANAS DARI SEGI TEKNIS DAN FINANSIAL
Isi Artikel Utama
Abstrak
Dalam kurun waktu belakangan ini terdapat dua isu mengemuka pada pekerjaan peraspalan di Indonesia yaitu: pertama adalah kebutuhan aspal nasional yang tidak dapat dipenuhi pemasok dalam negeri sehingga perlu mengimpor. Isu kedua adalah tidak tercapainya umur rencana akibat kerusakan premature (dini) yang diindikasikan karena campuran yang digunakan tidak memadai untuk mendukung beban lalu-lintas.
Salah satu cara mengurangi impor aspal sekaligus memperbaiki kinerja campuran beraspal adalah memanfaatkan Asbuton yang dahulu biasa disebut Butas, ditambang di Buton yang merupakan daerah dengan deposit aspal alam terbesar di dunia yaitu sekitar 677 juta ton atau setara dengan sekitar 170 juta ton aspal minyak.
Dari jumlah deposit tersebut paling banyak terdapat di daerah Lawele yaitu sekitar 30% atau 210 juta ton setara dengan 70 juta ton aspal minyak yang belum dikembangkan secara maksimal, karena selama ini yang ditambang dan dikembangkan baru dari daerah Kabungka dengan deposit sekitar 60 juta ton.
Dengan kandungan bitumen dalam Asbuton Lawele sampai 30%, dengan mempertimbangkan rasio bitumen filler, akan dihemat penggunaan aspal minyak sampai sepertiga dari penggunaan aspal dalam campuran sehingga dari perkiraan impor 600.000 ton akan dihemat sekitar 400.000 ton aspal minyak atau menghemat devisa sekitar $ 100 juta setiap tahun
Dari kajian yang telah dilakukan, menunjukkan campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton mempunyai beberapa keunggulan, yang paling menonjol adalah naiknya stabilitas dinamis dari 1457 lint/mm menjadi 2743 lint/mm untuk 5% Asbuton, 3283 lint/mm untuk 10% Asbuton, dan modulus resilien dari 2302 MPa tanpa Asbuton menjadi 3480 MPa untuk 5% Asbuton dan 5163 MPa untuk 10% Asbuton.
Disamping itu dari perhitungan simulasi berdasarkan kondisi existing road dan modulus resilien tertentu dari campuran beraspal, karena tebal yang lebih tipis dengan umur rencana yang sama atau beban kumulatif lalu lintas yang sama, lapisan beraspal dengan Asbuton mempunyai harga konstruksi lebih murah sekitar 20% dibandingkan lapisan beraspal tanpa Asbuton, meskipun harga satuan dalam ton lebih tinggi sekitar 3,7% untuk 5% Asbuton dan 7,3% untuk 10% Asbuton, dengan harga per ton Asbuton adalah Rp.750.000,-.
Agar harga satuan per ton campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton setara dengan harga per ton tanpa Asbuton, harga Asbuton seyogianya Rp.540.000,- per ton di lokasi pengguna.
Salah satu cara mengurangi impor aspal sekaligus memperbaiki kinerja campuran beraspal adalah memanfaatkan Asbuton yang dahulu biasa disebut Butas, ditambang di Buton yang merupakan daerah dengan deposit aspal alam terbesar di dunia yaitu sekitar 677 juta ton atau setara dengan sekitar 170 juta ton aspal minyak.
Dari jumlah deposit tersebut paling banyak terdapat di daerah Lawele yaitu sekitar 30% atau 210 juta ton setara dengan 70 juta ton aspal minyak yang belum dikembangkan secara maksimal, karena selama ini yang ditambang dan dikembangkan baru dari daerah Kabungka dengan deposit sekitar 60 juta ton.
Dengan kandungan bitumen dalam Asbuton Lawele sampai 30%, dengan mempertimbangkan rasio bitumen filler, akan dihemat penggunaan aspal minyak sampai sepertiga dari penggunaan aspal dalam campuran sehingga dari perkiraan impor 600.000 ton akan dihemat sekitar 400.000 ton aspal minyak atau menghemat devisa sekitar $ 100 juta setiap tahun
Dari kajian yang telah dilakukan, menunjukkan campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton mempunyai beberapa keunggulan, yang paling menonjol adalah naiknya stabilitas dinamis dari 1457 lint/mm menjadi 2743 lint/mm untuk 5% Asbuton, 3283 lint/mm untuk 10% Asbuton, dan modulus resilien dari 2302 MPa tanpa Asbuton menjadi 3480 MPa untuk 5% Asbuton dan 5163 MPa untuk 10% Asbuton.
Disamping itu dari perhitungan simulasi berdasarkan kondisi existing road dan modulus resilien tertentu dari campuran beraspal, karena tebal yang lebih tipis dengan umur rencana yang sama atau beban kumulatif lalu lintas yang sama, lapisan beraspal dengan Asbuton mempunyai harga konstruksi lebih murah sekitar 20% dibandingkan lapisan beraspal tanpa Asbuton, meskipun harga satuan dalam ton lebih tinggi sekitar 3,7% untuk 5% Asbuton dan 7,3% untuk 10% Asbuton, dengan harga per ton Asbuton adalah Rp.750.000,-.
Agar harga satuan per ton campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton setara dengan harga per ton tanpa Asbuton, harga Asbuton seyogianya Rp.540.000,- per ton di lokasi pengguna.
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Roads and Bridges
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, dimasukan ke repositori institusi atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan untuk memposting data/karya tulis ilimiah yang terdahulu secara online (mis., repositori institusi atau di situs web penulis) karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang terdahulu.
Setiap naskah yang dikirimkan harus disertai dengan "Pernyataan Keaslian Naskah", dan "Pernyataan Copyright Transfer".