KARAKTERISTIK BITUMEN ASBUTON BUTIR UNTUK CAMPURAN BERASPAL PANAS
Isi Artikel Utama
Abstrak
Indonesia saat ini masih melakukan import asphalt dari beberapa negara lain guna memenuhi kebutuhan aspal bagi pembangunan dan pemeliharaan jalan setiap tahunnya. Sementara itu di pulau Buton, provinsi Sulawesi Tenggara terdapat aspal alam yang dikenal dengan asbuton yang sudah diproduksi sejak tahun 1926. Produk asbuton sampai tahun 1987 berupa asbuton butir konvensional dengan ukuran butir maksimum 12,5 mm, dimana kinerja perkerasan yang menggunakan asbuton butir konvensi oanal ini kurang memuaskan, sehingga tahun 1987 produksi Asbuton praktis terhenti. Pada awal tahun 1990 sampai sekarang diproduksi lagi asbuton butir yang mempunyai ukuran butir maksimum lebih kecil, dengan pengiriman yang dikemas dalam karung plastik tahan air, yang digunkan untuk campuran beraspal panas maupun dingin. Tulisan ini menguraikan hasil pengkajian di laboratorium tentang karakteristik bitumen asbuton butir untuk campuran beraspal panas, ditinjau dari fungsinya bitumen asbuton butir dalam campuran, bentuk keruntuhan benda uji campuran beraspal dengan asbuton butir dengan alat uji Marshall, analisa gradasi agregat akibat dari penambahan asbuton butir dalam campuran dan analisa durability dengan metoda Cantabrian. Hasil percobaan dan pengkajian menunjukkan bitumen yang ada dalam asbuton butir sangat sulit untuk memisahkan diri dari mineralnya, sehingga tidak bisa menyelimuti dan mengikat antar agregat yang ada. Dari percobaan kelarutan bitumen asbuton butir dengan minyak tanah yang dipanaskan pada 90ºC selama satu jam, hanya sekitar 55% bitumennya yang larut. Dengan demikian bitumen asbuton butir tersebut tidak bisa bekerja efektif pada campuran beraspal sebagaimana halnya aspal keras.Hal ini ditunjukkan oleh bentuk keruntuhan campuran beraspal dengan asbuton butir pada pengujian stabilitas dengan alat Marshall yang terbelah menjadi dua bagian. Hal ini mempengaruhi kinerja campuran beraspal dan perkerasan tersebut dan perlu segera diatasi diantaranya melalui penggunaan produk asbuton ekstraksi, agar kinerja campuran beraspal dengan asbuton lebih baik serta pemanfaatan kekayaan alam berupa asbuton lebih efektif.
Kata Kunci: Asbuton butir, Campuran beraspal, Pengujian Marshall, Ekstraksi, Stabilitas
Kata Kunci: Asbuton butir, Campuran beraspal, Pengujian Marshall, Ekstraksi, Stabilitas
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Roads and Bridges
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, dimasukan ke repositori institusi atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan untuk memposting data/karya tulis ilimiah yang terdahulu secara online (mis., repositori institusi atau di situs web penulis) karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang terdahulu.
Setiap naskah yang dikirimkan harus disertai dengan "Pernyataan Keaslian Naskah", dan "Pernyataan Copyright Transfer".