KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN PERKERASAN BERASPAL DAN BETON
Isi Artikel Utama
Abstrak
Untuk melayani lalu lintas kendaraan, maka permukaan tanah dasar jalan perlu diberi perkerasan, sehingga beban yang diterima bisa didistribusikan hingga besaran yang mampu dipikul oleh tanah dasar tersebut. Dari segi effisiensi, perkerasan yang dibuat di atas tanah dasar biasanya dari bawah ke atas disebut lapis pondasi bawah (sub-base), lapis pondasi (base), dan lapis permukaan (surfacing), dengan kekuatan yang makin ke atas makin besar. Ada kalanya, sesuai perhitungan perencanaan, di bawah lapis permukaan hanya ada lapis pondasi atau lapis pondasi bawah (lantai kerja) saja, kemudian langsung tanah dasar. Bahan untuk perkerasan jalan juga bermacam-macam, umumnya mulai dari agregat, bahan beraspal, atau beton semen. Makalah ini meninjau kelebihan serta kekurangan lapis permukaan jalan yang terbuat dari aspal dan beton, dengan perhatian utama pada faktor biaya, waktu, keawetan dan kekuatan, kenyamanan dan keselamatan, aspek konstruksi dan peralatan, serta dampak lingkungan. Selanjutnya makalah ini menguraikan sintesis dan inovasi yang tersedia untuk mengurangi kelemahan dari masing-masing jenis perkerasan tersebut.
Kata Kunci : perkerasan beraspal, perkerasan beton, sintesis dan inovasi
Rincian Artikel
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, dimasukan ke repositori institusi atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan untuk memposting data/karya tulis ilimiah yang terdahulu secara online (mis., repositori institusi atau di situs web penulis) karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang terdahulu.
Setiap naskah yang dikirimkan harus disertai dengan "Pernyataan Keaslian Naskah", dan "Pernyataan Copyright Transfer".