PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN ASPAL DAN AIR PEMBENTUK ASPAL BUSA TERHADAP SIFAT ASLI ASPAL

Isi Artikel Utama

Djoko Widajat

Abstrak

Bahan utama pembentuk aspal busa terdiri dari aspal dan air. Sifat aspal yang visko elastis dan mempunyai sifat kohesi yang baik memberikan dukungan terhadap campuran menjadi satu kesatuan yang kuat. Kualitas air yang bersih merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar gelembung busa aspal dapat terbentuk dan memenuhi kualitas yang diinginkan. Selain jenis aspal, kualitas aspal busa dapat dipengaruhi oleh temperatur pemanasan aspal dan presentase air yang ditambahkan dalam proses pembentukan aspal busa. Kriteria aspal busa yang disyaratkan antara lain ditunjukkan dalam besarnya Rasio Pengembangan dan Paruh Waktu. Tulisan ini mengkaji tentang perubahan sifat aspal pen 60 dalam pemnbentukan aspal busa dengan alat WLB 10S (Wiertgen Laboratory - Scale for Foam Bitumen, 10S type) setelah ditambah air. Aspal dipanaskan pada variasi temperatur 160°C sampai 180 Â°C dan dengan variasi air yang ditambahkan 1% sampai 5%. Sedangkan untuk mengetahui perubahan sifat aspal, pengujian dilakukan terhadap aspal busa dengan variasi air pembentuk aspal busa dari 0% sampai 4%. Pengujian meliputi penetrasi, Titik Lembek, Daktilitas dan Loss On Heading (LOH) dengan variasi hari pengujian 1 sampai 30 hari. Hasil pengujian menunjukkan nilai penetrasi, titik lembek dan LOH akan mendekati sifat awal (asli) setelah air yang terdapat pada aspal busa menguap. Setelah penambahan air, parameter LOH akan memerlukan waktu lebih lama untuk kembali kepada nilai aslinya. Berdasarkan nilai Indeks Penetrasi, aspal cenderung mempunyai kerentanan terhadap temperatur rendah setelah waktu pengujian, tetapi akan berubah menjadi kerentanan terhadap temperature rendah setelah waktu pengujian semakin lama. Sifat aspal masih bersifat elastis (nilai daktilitas > 140 cm). Untuk memenuhi kriteria Rasio Pengembangan dan Paruh Waktu, pemanasan aspal yang tinggi tidak diperlukan.


 


Kata kunci : sifat aspal, aspal busa, Rasio Pengembangan, Paruh Waktu, Indeks Penetrasi aspal

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges