LWD PUSJATAN SEBAGAI ALAT ALTERNATIF DALAM MENGEVALUASI PERKERASAN LENTUR (IRE’S LWD AS ALTERNATIVE TOOL FOR FLEXIBLE PAVEMENT TEST)

Isi Artikel Utama

Siegfried Syafier

Abstrak

Pengujian kekuatan struktural dibutuhkan dalam mengevaluasi suatu ruas jalan existing. Pada umumnya alat FWD digunakan untuk pengumpulan data. Untuk kondisi Indonesia FWD ini jumlahnya masih terbatas dan pada umumnya berada di Pulau Jawa. Alternatif yang bisa digunakan adalah alat LWD. Alat LWD ini sama seperti FWD tapi dioperasikan secara manual dan beban yang digunakan lebih rendah dibandingkan dengan alat FWD. Pusjatan telah mengembangkan alat LWD dan memiliki perbedaan dengan LWD pada umumnya. Perbedaan ini antara lain tidak menggunakan load cell dan besarnya beban didapat dari hasil kalibrasi labaoratorium. Selain itu, juga mempunyai stress level yang lebih tinggi dari alat LWD pada umumnya. Studi ini melihat kemungkinan penggunaan alat LWD Pusjatan dalam mengevaluasi perkerasan lentur untuk lalu lintas sedang s.d. rendah sehingga nantinya bisa digunakan untuk perencanaan terutama pada daerah-daerah di luar Pulau Jawa yang tidak mempunyai FWD. Parameter utama yang digunakan dalam studi ini adalah modulus permukaan pada titik pembebanan dan modulus permukaan pada jarak 900 mm. Ruas jalan yang digunakan terletak di seputar kampus Pusjatan dan diasumsikan sebagai jalan dengan lalu lintas sedang sampai rendah. Terlihat dari hasil analisis bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dari kedua modulus ini yang dihitung dari hasil lendutan yang didapat dari pengujian menggunakan alat FWD dan LWD Pusjatan. Hubungan ini terlihat dari hasil plotting terhadap garis kesamaan serta koefisien korelasi yang cukup tinggi. Kenyataan ini memberikan keyakinan  bahwa penggunaan alat LWD bisa sebagai alternatif alat FWD untuk evaluasi jalan-jaan lentur dengan lalu lintas sedang s.d. rendah.


Kata kunci: FWD, LWD, modulus permukaan, evaluasi perkerasan lentur, lalu lintas sedang s.d. rendah.


 


 

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges
Biografi Penulis

Siegfried Syafier, Puslitbang Jalan dan Jembatan

Peneliti Madya