KAJIAN MATERIAL STONE MATRIX ASPHALT ASBUTON BERADASRKAN KRITERIA DEFORMASI PERMANEN

Isi Artikel Utama

Nyoman Suaryana

Abstrak

ABSTRAK

Pada tahun 70-an di Indonesia mulai digunakan material Asphaltic Concrete (AC). Namun penguna AC dengan tebal minimum pada perkerasaan yang belum mantap menimbulkan kerusakan berupa retak-retak. Selanjutnya pada pertengahan tahun 80-an, diperkenalkan HRS yang mempunyai kelenturan yang tinggi, selaput aspal yang lebih tebal. Permasalahan retak hilang, namun muncul masalah baru dengan terjadinya deformasi permanen, khususnya pada jalan dengan lalu-lintas berat. Pengalaman tersebut menunjukan perlunya dikembangkan material yang dapat mengatasi masalah deformasi permanen, tanpa harus kehilangan durabilitas. Salah satu material yang dikembangkan di Indonesia adalah Stone Matrix Asphalt Asbuton (SMAB) yang meruoakan pengembangan lebih lanjut dari Split Mastic Asphalt atau Stone Matrix Asphalt (SMA) dengan memanfaatkan bahan lokal aspal buton. Metodologi dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literratur dan selanjutnya melaksanakan pengujian empiris dan simulasi di laboratorium. Hasil penelitiian menujukan pencampuran yang sesuai untuk SMAB adalah dengan cara-basah (urutan pencampuran adalah agregat-aspal-Asbuton), dan apabila digunakan pemadat Marshall jumlah pemadatan yang disarankan adalah 2 x 50 tumbukan meskipun untuk lalu-lintas berat. Hasil pengujian menunjukan penambahan asbuton dapat mengurangi terjadinya pengaliran aspal sehingga dapat menggantikan fungsi serat selulosa sebagai bahan penstabil. Penambahan Asbuton  juga meninggkatkan ketahanan campuran terhadap deformasi permanen. Dalam penelitian ini telat dikombangkan rumus pendekatan untuk menghitung kadar aspal optimum SMAB.

Kata kunci : SMA, SMAB, Asbuton, serat selulosa, pengaliran aspal, deformasi permanen

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges