PEMANFAATAN BATU KARANG KERISTALIN FAK-FAK UMTUK CAMPURAN BERASPAL

Isi Artikel Utama

H.R Anwar Yamin

Abstrak

ABSTRAK

Pembanguna kontruksi pengkerasan jalan pada umumnya menggunakan bahan standar yang berasal dari alam seperti batu dan pasir. Namun demikian, tidak semua daerah memiliki cadangan bahan yang mencakupi untuk digunakan sebagai bahan perkerasan atau mutu bahan yang ada dibawah standar (sub-standar). Untuk mengatasi hal tersebut, perlu digunakan rekayasa teknis dalam pemanfaatannya bahan sehingga bahan local yang sub-standar atau bahan buangan industri (waste materials) dapat dioptimalkan penggunaannya untuk perkerasan jalan, baik pada campuran beraspal maupun untuk pondasi jalan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengoptiomalisasikan penggunaan batu karang kristalin yang merupakan agregat substandard yang terdapat di Provinsi Papua Barat khususnya di Kabupaten Fak Fak dan Sorong. Dari studi ini diketahui bahwa agregat dari quarry yang terdapat di Fak Fak dan Sorong sangat baik digunakan untuk lapis pondasi Klas A tetapi tidak boleh digunakan sebagai agregat untuk campuran beraspal karena memiliki kelekatan terhadap aspal yang tidak begitu baik sehingga dapat dikelompokan sebagai agregat substandar untuk campuran beraspal. Preblended agregat dengan larutan semen (1  semen : 5 air) dapat meningkatkan daya lekatnya terhadap aspal tetapi hal ini tidak efektif dilakukan di lapangan. Daya lekat antara agregat substandar dengan aspal dapat dinaikan dengan hanya penambahan 0,01% surfaktan ke dalam aspal pen 60. Agregat dari quarry Batu Gantung-Fak Fak yang sedianya tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai bahan campuran beraspal dapat direkomendasikan untuk digunakan asalkan pada aspal pen 60 yang digunakan ditambahkan 0,01% surfaktan. Untuk mendapatkan hasil yang baik aspal yang sudah ditambahkan surfaktan tidak direkomendasikan untuk ditambahkan aditif anti stipping lagi.

Kata Kunci : Agregat lokal, substandar, Papua Barat, surfaktan, campuran beraspal

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges