LIFE CYCLE ASSESSMENT PERKERASAN JALAN BERASPAL DENGAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT DI RUAS JALAN NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Isi Artikel Utama

Dwi Ajeng Sarasputri

Abstrak

Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan serta mengimbangi tingginya kebutuhan peningkatan kualitas jalan sebagai salah satu prasarana sosial ekonomi masyarakat membutuhkan strategi yang optimal. Hal ini diikuti oleh berkembangnya penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai salah satu upaya minimisasi limbah agregat akibat produksi perkerasan jalan beraspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan yang diakibatkan oleh daur hidup perkerasan jalan beraspal cradle to gate melalui metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan software OpenLCA dan metode analisa dampak Recipe 2016 Midpoint (H), membandingkan dampak antara aspal tanpa RAP dengan aspal yang menggunakan RAP sebesar 50%, dan menganalisis komponen kegiatan yang berkontribusi tinggi terhadap dampak. Objek yang diteliti adalah pekerjaan rehabilitasi jalan beraspal di ruas jalan nasional Provinsi Jawa Barat dalam unit fungsi 1 km jalan beraspal. Diketahui bahwa penggunaan 50% kadar RAP pada 1 km jalan beraspal dapat menurunkan dampak global warming (GWP) sebesar 1,05 ton CO2 eq, fossil resource scarcity (FRS) sebesar 19,60 ton oil eq, human carcinogenic tocixity (HCT) sebesar 0,25 ton 1,4-DCB, dan human non-carcinogenic toxicity (HnCT) sebesar 1,79 ton 1,4-DCB dibandingkan tanpa penggunaan RAP, sedangkan dampak fine particulate matter formation (PM) pada aspal dengan 50% RAP lebih tinggi 0,02 ton PM2,5 eq dibandingkan aspal tanpa RAP. Pembakaran diesel menjadi kegiatan utama yang menyumbangkan emisi terbesar pada mayoritas dampak, dan upaya efisiensi bahan bakar dapat menurunkan dampak secara keseluruhan.

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges