ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITIATIF POTENSI LIKUEFAKSI DI AREA TANAH KEPASIRAN MEDIUM-PADAT DEKAT SESAR OPAK

Isi Artikel Utama

Ali Zakariya
Febryan Nurdiansyah
Clairino Theofille Stewart Armando Galag
Julian Situmorang

Abstrak

Pada Mei 2006 telah terjadi gempabumi di Kabupaten Bantul dan menunjukkan fenomena likuefaksi seperti lateral spreading dan sand boiling. Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia Tahun 2019, Pantai di Bantul diidentifikasi berada dalam zona bahaya likuefaksi sedang-tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi likuefaksi di area pembangunan Jembatan Kretek 2, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta yang dekat dengan sumber gempa, sesar opak. Pendekatan studi awal menggunakan pendekatan analisis gradasi butiran oleh Tsuchida (1970) dengan secara dominan termasuk kategori paling mudah terlikuefaksi dan sebagian lainnya termasuk kategori berpotensi terlikuefaksi. Dengan menggunakan pendekatan Youd et al. (1979), dan pendekatan Hakam (2020) juga terlihat kerentanan likuefaksi tersebar sebagian besar borehole. Hasil analisis simplified procedure Idriss and Boulanger (2008) menunjukkan potensi likuefaksi di kedalaman 0-16,5 m dengan ketebalan antara 1.5-9 m kecuali BH-4 yang tidak terdapat sama sekali potensi likuefaksi. Sementara itu hasil analisis kuantitatif dan kualitatif menggunakan liquefaction severity index menunjukkan pada BH-3, BH-9, BH-12, dan BH-13 memiliki kategori sangat rendah. Pada BH-1, BH-2, BH-5, BH-6, BH-7, BH-8, dan BH-14 memiliki kategori rendah. Sementara pada BH-11 termasuk kategori moderat dan BH-10 yang termasuk kategori tinggi. Hasil analisis kuantitatif dan kualitatif kemudian dituangkan ke dalam bentuk Peta mikrozonasi liquefaction severity area Jembatan Kretek 2 untuk memudahkan pengambil kebijakan dalam memastikan keamanan sistem fondasi yang digunakan.


Kata kunci: jembatan kretek 2, preliminary, simplified procedure, liquefaction severity index, peta mikrozonasi

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges