ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA BATUAN LAPUK MENGGUNAKAN KRITERIA KERUNTUHAN GENERALIZED HOEK-BROWN DAN MOHR-COULOMB EKUIVALEN

Isi Artikel Utama

Hery Mulyanto

Abstrak

Dalam model keruntuhan tanah, kekuatan hanya dikontrol oleh friksi antar butiran dimana jika dianalogikan dalam keruntuhan massa batuan, ini sama dengan kekuatan batuan intak. Kekuatan diskontinuitas jelas tidak diperhitungkan dalam kriteria keruntuhan tanah.  Dalam makalah ini dilakukan analisis kestabilan lereng di dua lokasi pada batuan lapuk yang mengambil obyek di rencana pembangunan jalan lintas selatan Jawa Timur, ruas pantai Serang – Batas Kabupaten Malang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan mekanika batuan dengan menggunakan kriteria keruntuhan non-linier Generalized Hoek-Brown. Kriteria ini diekuivalenkan dengan kriteria keruntuhan linier Mohr-Coulomb dimana kriteria Mohr-Coulomb ini sudah lazim dilakukan dalam analisis kestabilan lereng. Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan kriteria keruntuhan generalized Hoek-Brown selalu menghasilkan faktor keamanan (FS) kritis dibanding analisis kestabilan lereng menggunakan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb ekuivalen, dengan selisih nilai FS 50,5% di STA. 16+350 dan 16,03% di STA. 14+125. Bidang gelincir kritis yang dihasilkan pada analisis dengan kriteria keruntuhan generalized Hoek-Brown selalu berada pada area yang lebih dangkal jika dibandingkan dengan bidang gelincir kritis pada analisis dengan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb ekuivalen.


Kata Kunci: lereng batuan lapuk, generalized hoek-brown, mohr-coulomb ekuivalen, geological strength index, lintas selatan jawa

Rincian Artikel

Bagian
Roads and Bridges