PENGARUH KANDUNGAN PARAFIN DAN VASELIN DIDALAM ASPAL

Main Article Content

Leksiminingsih -

Abstract

ABSTRAK

Perkerasan jalan di Indonesia umumnya adalah perkerasan lentur, yang menggunakan bahan aspal sebagai salah satu bahan utamanya. Sifat bahan aspal yang ada di Indonesia umumnya bersifat paraffin base, dimana kandungan paraffin tersebut bisa menyebabkan menurunkan kualitas aspal dan kerusakan pengkerasannya juga. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat reologi aspal yang mengandung faselin atay paraffin terhadap sifat aspal yang tidak mengandung bahan tersebut. Metodologi pengkajian adalah metode eksperimental di laboratorium dengan menggunakan pencampuran paraffin dan paselin dengan kadar yang berfareasi terhadap aspal cair RC 70, dan juga terhadap aspal perentrasi 60 dari perusahaan aspal Pertamina yang mempunyai nilai penetrasi 64 dmm, titik lembek 50*C serta penetration index adalah -0,6. Hasil pengujian penambahan vaselin pada aspal cair rapid curing (RC) 70 yang dibuat dengan penambahan preminium ke dalam aspal pen etrasi 60, memunjukan bahwa kekentalan aspal RC 70 masih dapat dipenuhi, tertapi sifat kelekatannya tidak terpenuhi, yaitu kurang dari 80%. Hal ini berbeda dengan penambahan parafin dimana kekentalannya dipenuhi, tetapi kelekatannya masih bisa memenuhi persyaratan bila kadar parafinnya lebih kecil atau sama dengan 2%. Kadar vaselin pada paraffin yang dicoba anatra 2 sampai 10%. Penambahan paraffin terhadap aspal penetrasi 60 dengan kadar maksimum 2%, menunjukan kualitas aspal yang masih memenuhi persyaratan. Hal ini sesuai dengan toleransi dalam spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI 03.3639)hal yang menyatakan bahwa kandungan maksimum paraffin dalam aspal ialah 2%. Kandungan paraffin dalam aspal harus ditekan seminimal mungkin, karena akan mempengaruhi kualitas aspal yang selanjutnya akan mempengaruhi kualitas campuran beraspalnya dengan akibat perkerasan jalan akan cepat mengalami kerusakan.

Kata Kunci : Parafin, vaselin, kekentalan, pelekatan, titik lembek, indeks penetrasi.

Article Details

Section
Jalan dan Jembatan