BPJN Sulawesi Tengah Diberikan Mandat Pekerjaan Pemulihan Pasca Bencana Sulawesi Tengah Pada Ruas Non-Nasional
Rabu, 29/03/2023 00:00:00 WIB | Berita/Berita | 456

Kota Palu dan sekitarnya pernah dilanda bencana gempa bumi berkekuatan 7.4 MW pada tanggal 28 September 2018, peristiwa tersebut diikuti oleh kejadian gelombang tsunami yang menyapu sepanjang Pantai Teluk Palu dan bencana likuifaksi yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Kejadian bencana tersebut merusak beberapa infrastruktur di daerah terdampak yang mengakibatkan perpindahan manusia dan barang menjadi terbatas.
Atas dampak kejadian bencana tersebut, rencana pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dan tanggap darurat dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA bersedia menyediakan bantuan bagi pemulihan pasca bencana di Sulawesi Tengah dengan fokus utama menjadikan Sulawesi Tengah khususnya Palu dan sekitarnya yang terdampak bencana menjadi kota tangguh bencana berdasarkan konsep Build Back Better dari Sendai Framework yang diterapkan oleh Negara Jepang yang sudah berpengalaman dalam pemulihan pasca bencana alam.
Pemerintah Republik Indonesia menerima pinjaman dari JICA dengan kode Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) IP-580 untuk pekerjaan rekonstruksi pada infrastruktur yang rusak maupun peningkatan terhadap upaya pengurangan risiko bencana, kedua hal ini untuk menciptakan kota Tangguh bencana dan kewaspadaan terhadap bencana berbasis masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk pengurangan risiko bencana adalah dengan melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs berupa rehabilitasi pada Jembatan Palu 2 dan Jembatan Palu 3. Jembatan Palu 2 tercatat sebagai aset Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah sedangkan Jembatan Palu 3 tercatat sebagai aset Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Total Panjang penanganan 252-meter yaitu, Jembatan Palu 2 (panjang 122 meter) dan Jembatan Palu 3 (panjang 130 meter). Kedua jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung antar Palu bagian barat dengan Palu bagian Timur yang dipisah oleh Sungai Palu.
Gambar 1. Tampak Atas Jembatan Palu 2
Gambar 2. Tampak Atas Jembatan Palu 3
Pekerjaan rehabilitasi yang dilakukan pada 2 (dua) jembatan ini merupakan upaya pengurangan risiko bencana karena kondisi jembatan tidak banyak terpengaruh oleh kejadian bencana, sehingga pekerjaannya berupa perbaikan (rehabilitasi). Rehabilitasi yang dilakukan di jembatan Palu 2 pada bagian struktur atas terdiri dari pengecatan protektif elemen rangka baja jembatan pada daerah kering, pengencangan baut, penggantian baut mutu tinggi, pengecatan protektif pada struktur beton lantai jembatan serta perbaikan sambungan siar muai jembatan tipe asphaltic plug. Pada struktur bagian bawah jembatan dilakukan pengecatan pengecatan protektif di daerah basah fondasi tiang pancang pilar jembatan, grouting pada abutmen dan pilar jembatan serta pekerjaan bronjong sebagai pelindung abutment dan tebing sungai dari gerusan aliran. Selain itu terdapat pekerjaan lain di luar struktur jembatan berupa pengecatan elemen sandaran, pengecatan kerb, pengecatan patok pengaman oprit jembatan, pengecatan tembok lining jembatan dan penggantian deck drain.
Gambar 3. Tampak Struktur Bawah Jembatan Palu 2 Arah Jl. Basuki Rahmat |
Gambar 4. Tampak Struktur Atas Jembatan Palu 2 Arah Padanjakaya |
Di sekitar lokasi Jembatan Palu 2 dilakukan pemasangan bronjong untuk proteksi jembatan dan bantaran sungai dari gerusan pada sisi barat dan timur jembatan, pemasangan geotekstil sebagai lapisan di bawah bronjong, pekerjaan jalan rabat beton fc’ 20 MPa pada sisi timur dan barat arah hulu jembatan, beserta pekerjaan saluran drainase pasangan batu dengan mortar pada bagian bawah dan samping jembatan.
Gambar 5. Bronjong pada sisi timur Jembatan Palu 2 |
Gambar 6. Jalan Rabat Beton fc’ 20 MPa Sisi Barat Jembatan Palu 2 |
Gambar 7. Saluran Pasangan Batu dengan Mortar |
Rehabilitasi yang dilakukan di jembatan Palu 3 berupa pekerjaan pengecatan protektif pada daerah basah slab deck jembatan, pengencangan baut, penggantian baut mutu tinggi, pengecatan elemen sandaran, pengecatan tembok lining jembatan, penggantian deck drain, dan perbaikan sambungan siar muai jembatan tipe asphaltic plug.
Gambar 8. Struktur Atas Jembatan Palu 3 Arah Jl. KH. Wahid Hasyim |
Gambar 9. Struktur Bawah Jembatan Palu 3 Arah Jl. Kimaja |
Dengan telah dilakukannya pekerjaan rehabilitasi pada kedua jembatan tersebut, nilai kondisi jembatan menjadi lebih baik. Nilai kondisi jembatan yang meningkat sangat penting mengingat selama Jembatan Palu 4 belum selesai dibangun, maka akses kendaraan ringan dan berat yang melintas di Sungai Palu terpusat pada empat (4) jembatan di dalam kota yaitu Jembatan Palu 1, Jembatan Palu 2, Jembatan Palu 3, dan Jembatan Palu 5. Kondisi Jembatan Palu 2 dan Jembatan Palu 3 tidak mengalami kerusakan berarti akibat bencana gempa bumi, namun demi membangun kesiap-siagaan, maka perlu peningkatan nilai kondisi jembatan sehingga cita-cita build back better yang diusung oleh JICA dapat terlaksana.