Home Logo

Jembatan Yahuli Fungsional, Pembangunan Ruas Jalan Trans Papua Terus Berlanjut


Kamis, 15/10/2020 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   3768

Jayapura, 11 – 12 September 2020. Pembangunan ruas jalan Trans Papua terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini terlihat dari kunjungan kerja yang dilakukan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jayapura, Edu M.P. Sasarari S.T., M.M. beserta rombongan untuk meninjau penanganan jalan dan jembatan di Ruas Jayapura – Elelim.

Ruas Jalan Jayapura – Elelim merupakan bagian dari ruas jalan Trans Papua yang menghubungkan wilayah Jayapura dengan Wamena. Penanganan jalan dan jembatan di ruas ini ditangani oleh BPJN Jayapura dan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, membuka akses ke daerah – daerah terisolir, mengurangi tingkat kemahalan harga barang, serta meningkatkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat di wilayah pegunungan tengah.

Dalam kunjungan kerjanya, Kepala BPJN Jayapura Edu M.P. Sasarari S.T., M.M. menyampaikan, terbukanya ruas jalan Trans Papua yang menghubungkan wilayah Jayapura dengan Wamena akan meningkatkan konektivitas menuju 8 (delapan) kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua yakni :

  1. Kabupaten Yalimo;
  2. Kabupaten Jayawijaya;
  3. Kabupaten Tolikara;
  4. Kabupaten Puncak Jaya;
  5. Kabupaten Puncak (Sinak-Ilaga);
  6. Kabupaten Lanny Jaya;
  7. Kabupaten Mamberamo Tengah;
  8. Kabupaten Nduga.

Saat ini kondisi Ruas Jalan Jayapura - Elelim sepanjang 441,83 kilometer sudah tembus seluruhnya, sepanjang 231,48 kilometer sudah berupa jalan aspal dan sisanya sepanjang 210,35 kilometer masih berupa jalan tanah yang secara bertahap akan ditingkatkan kualitasnya.

Kabalai menambahkan, untuk mempermudah akses dari Jayapura menuju Wamena, pengaspalan akan dilanjutkan pada Ruas Jalan Mamberamo – Elelim yang ditargetkan selesai pada tahun 2022.

Terdapat 6 (enam) paket penanganan jalan dan jembatan pada Ruas Jalan Jayapura – Elelim yang dikerjakan oleh PPK 1.5 Satker PJN Wilayah I Provinsi Papua (Jayapura), antara lain : 

  1. Pembangunan Jalan Mamberamo – Elelim I (MYC);
  2. Pembangunan Jalan Mamberamo – Elelim II (MYC);
  3. Pembangunan Jembatan Mamberamo – Elelim (MYC);
  4. Preservasi Jalan Yetti – Senggi – Mamberamo I;
  5. Preservasi Jalan Yetti – Senggi – Mamberamo II;
  6. Penggantian Jembatan Ruas Yetti – Senggi – Mamberamo (UMYC).

Pada paket Penggantian Jembatan Ruas Yetti – Senggi – Mamberamo (UMYC) akan dibangun sepuluh jembatan permanen dengan target efektif 240 meter sedangkan pada paket Pembangunan Jembatan Mamberamo – Elelim (MYC) akan dibangun 8 (delapan) jembatan permanen dengan target efektif 295 meter.

Selanjutnya ada 5 (lima) paket pekerjaan di Ruas Jalan Elelim- Jayapura dibawah kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN)  Wamena, antara lain :

  1. Pembangunan Jalan Elelim – Mamberamo I (MYC);
  2. Pembangunan Jalan Elelim – Mamberamo II (MYC);
  3. Pembangunan Jembatan Ruas Elelim – Mamberamo (MYC);
  4. Pembangunan Jembatan Lapuk;
  5. Pembangunan Jembatan Sila 3.

Sebagai catatan penanganan di ruas jalan Mamberamo – Elelim mulai dari KM 366+690 hingga KM 441+830 atau sepanjang 75,14 kilometer selanjutnya akan dikerjakan oleh BPJN Wamena karena masuk ke dalam lingkup wilayah penanganan BPJN Wamena.

Dengan fungsionalnya Jembatan Yahuli di KM 382+750, Kabalai berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dari Jayapura menuju Wamena dan ke kabupaten – kabupaten yang berada di sekitarnya.

Mewujudkan tersambungnya ruas jalan Trans Papua di Tanah Papua bukanlah suatu hal yang mudah, kondisi medan yang cukup berat, ketersediaan material konstruksi yang terbatas, serta faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.  Meskipun begitu, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Kepala BPJN Jayapura dan jajarannya untuk terus memberikan kinerja yang terbaik demi mewujudkan keberhasilan program pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat di Tanah Papua yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di wilayah pegunungan tengah Papua dan wilayah lain di Tanah Papua yang saat ini masih terisolir. (RTS & CNR).