Jembatan  Youtefa atau  yang dikenal masyarakat Jayapura sebagai Jembatan Merah ( JM ) adalah salah satu Jembatan termegah di Provinsi Papua yang menghubungkan Kota Jayapura, Jayapura Selatan, Distrik Muara Tami dan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Skouw.

Jembatan Merah membentang indah diatas Teluk Youtefa dan termasuk jembatan pelengkung baja terpanjang di Indonesia salah satunya berada di  Kota  Jayapura, Provinsi Papua. Selesai dibangunnya jembatan ini pada tahun 2019, sehinggah memperpendek jarak tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kota jayapura menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam sedangkan saat melewati Jembatan  Merah  maka jaraknya menjadi 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15-30 menit.

Para wisatawan dan masyarakat Kota Jayapura yang hendak pergi ke PLBN sudah tidak lagi melewati jalan yang menempuh jarak 2 jam-an dengan adanya Jembatan Merah lebih mempersingkat jarak tempuh menjadi 20 menit, Seperti mama-mama kampung skouw membawa pinang untuk dijual di Pasar Youtefa, warga kampung koya yang hendak membawa hasil kebun berupa pisang, jagung dan ubi-ubian kepasar youtefa untuk dijual. Tidak hanya itu saja dalam perkembangan ekonomi Papua yang signifikan, pembangunan cafe-cafe dan tempat rekreasi yang baru di sekitar Jembatan Merah juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat di Distrik Muara Tami.

Hadirnya jembatan ini memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat Kampung Skouw, Kampung Holtekamp dan Kampung Hamadi sehingga terjadinya peningkatan dari sektor Pendidikan, sektor Pendapatan, serta terbukanya lapangan pekerjaan yang baru. Jembatan Merah ini bukan hanya memberikan dampak positif terhadap masyarakat kampung di sekitarnya, namun masyarakat Kabupaten keerom juga merasakan dampak positif akan hadirnya jembatan ini.

Jembatan Merah  menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami Dan menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan ekonomi Papua.