Bandung, 22 Agustus 2024 – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat melalui PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Barat, saat ini sedang memuluskan ruas jalan Surade – Tegalbuled sepanjang 3347,7 meter dengan cara rekonstruksi dan preservasi.

Pekerjaan yang sudah dimulai sejak 15 Februari 2024 dan akan dituntaskan pada 13 Desember 2024 mendatang ini menggunakan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sebagai wujud nyata komitmen Pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur jalan di Indonesia.

Kemantapan dan kenyamanan jalan nasional yang berada di bagian Pantai Selatan (PANSELA) Jawa Barat ini terbagi menjadi 7 segmen, dengan lebar 7 meter dan bahu Black Top, dimana progres pekerjaannya sudah mencapai lebih dari 72 persen per Agustus 2024.

“Secara teknis, pekerjaan rekonstruksi adalah untuk meningkatkan kemantapan jalan dengan cara memperbaiki struktur jalan sehingga dapat tercapai  jalan nasional yang aman dan nyaman. Peningkatan kemantapan jalan tersebut dilakukan dengan meningkatkan daya dukung jalan eksisting berupa penambahan lapis pondasi  Agregat kelas A dan CTB, dilanjutkan dengan  hotmix type AC-BC dan AC-WC, dengan tahapan pelaksanaan mulai dari clearing persiapan badan jalan, penghamparan Agregat kelas A tebal 15 cm, dan CTB dengan alat pencampur agregat kelas dengan semen menggunakan alat reclaimer 15 cm dilanjutkan dengan prime coat, terakhir dilanjutkan dengan AC-BC 6 cm dan lapisan akhir dengan AC -WC 4 cm”, ungkap R. Fajar Komara Djunaedi, S.T., M.T selaku PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat.

Sebagai informasi, tujuan dilakukannya rekonstruksi di ruas jalan tersebut oleh PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat adalah untuk meningkatkan kualitas dan keamanan jalan guna memperlancar arus lalu lintas dan mobilitas barang/jasa dalam rangka upaya mendukung peningkatan perekonomian warga lokal dan sekitarnya yang berada di Kabupaten Sukabumi.

Agar pekerjaan rekonstruksi di Ruas Jalan Surade-Tegalbuleud tersebut berjalan dengan lancar serta tepat waktu sesuai dengan rencana yang sudah matang, Fajar juga melakukan skema rekayasa lalu lintas bekerja sama dengan pihak yang berwenang setempat.

“Antisipasi menghindari kepadatan lalu lintas akibat pekerjaan yang tengah kita lakukan selama pekerjaan rekonstruksi, dilaksanakan juga skema rekayasa lalu lintas dan memasang rambu-rambu yang cukup sehingga keselamatan bagi para pekerja dan juga bagi para pengguna jalan ataupun warga yang melintas di lokasi pekerjaan dapat dijaga, kami juga terus berupaya untuk menyelesaikan proyek ini dengan tepat waktu dan berkualitas tinggi, mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi selama proses pengerjaan”, pungkas Fajar.