Metode Diafragma Wall Underpass Gatot Subroto Medan
Minggu, 26/10/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 46
Pembangunan Underpass Gatot Subroto Medan menerapkan metode konstruksi Diafragma Wall (D-Wall) sebagai struktur utama penahan tanah. Metode ini dipilih karena keunggulannya dalam menjaga kestabilan tanah dan meminimalkan gangguan terhadap lalu lintas serta lingkungan sekitar selama proses pembangunan berlangsung.
Solusi Efektif untuk Kondisi Lalu Lintas Padat Kota Medan
Kawasan Jalan Gatot Subroto merupakan salah satu koridor utama di Kota Medan dengan intensitas lalu lintas yang tinggi. Oleh karena itu, penerapan teknologi konstruksi yang efisien dan aman menjadi prioritas utama.
Metode Diafragma Wall memungkinkan pekerjaan galian dilakukan dengan aman di area terbatas tanpa menyebabkan longsoran tanah atau penurunan permukaan jalan di sekitar lokasi proyek.
Tahapan Pelaksanaan Diafragma Wall
Penerapan Diafragma Wall dimulai dengan pembuatan panel beton bertulang di sekeliling area underpass menggunakan alat berat khusus seperti hydraulic grab atau hydrofraise. Prosesnya meliputi:
-
Pembuatan trench guide wall sebagai panduan galian dinding.
-
Penggalian tanah secara vertikal menggunakan slurry bentonite untuk menjaga kestabilan dinding galian.
-
Pemasangan tulangan baja (reinforcement cage) ke dalam galian.
-
Pengecoran beton tremie dari dasar galian hingga permukaan, menggantikan cairan bentonite dengan beton secara bertahap.
Dinding diafragma yang terbentuk nantinya akan berfungsi sebagai penahan tanah sekaligus struktur permanen dari underpass.
Manfaat dan Keunggulan
Metode Diafragma Wall memberikan beberapa keuntungan utama, antara lain:
-
Mengurangi risiko pergerakan tanah di sekitar lokasi galian.
-
Menjamin kestabilan struktur meskipun di area padat bangunan dan lalu lintas.
-
Dapat digunakan sebagai bagian dari struktur akhir (permanent structure).
-
Meminimalkan kebisingan dan getaran selama proses konstruksi.
