Home Logo

Pembangunan Jembatan Sei Pemusiran di Jambi Capai 48,14 Persen, Rampung November 2025


Kamis, 11/09/2025 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   46

Proyek strategis pembangunan Jembatan Sei Pemusiran CS di Provinsi Jambi menunjukkan progres yang positif. Hingga 10 September 2025, realisasi fisik proyek telah mencapai 48,14%, sedikit melampaui target rencana sebesar 47,15%.
Capaian ini memberikan optimistis bahwa jembatan yang menjadi urat nadi logistik di Lintas Penghubung Sumatera ini akan rampung sesuai jadwal yang ditetapkan.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Provinsi Jambi, Arief Tria, menyatakan bahwa proyek penggantian jembatan ini krusial untuk menjaga konektivitas dan mendukung perekonomian daerah.

“Progresnya berjalan sesuai jadwal, bahkan sedikit lebih cepat. Kami optimistis target penyelesaian pada 26 November 2025 dapat tercapai,” ujar Arief, kepada Lintas.

Menurut Arief, Pembangunan jembatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi jembatan lama yang sudah tidak layak. Menurut Arief, Jembatan Pemusiran lama memiliki nilai kondisi (NK) 3 dan bertipe Callender-Hamilton (CH), sehingga tidak memungkinkan lagi untuk direhabilitasi.

Jembatan eksisting tersebut dibangun pada tahun 1977, sementara Jembatan Sei Batu Ampar Kecil yang juga masuk dalam paket pekerjaan ini dibangun pada 1982.

“Dengan mobilitas kendaraan besar, terutama angkutan logistik dan batu bara yang terus meningkat, jembatan lama dikhawatirkan tidak lagi mampu menampung beban kendaraan yang melintas,” jelasnya.

Kedua jembatan ini terletak di ruas jalan yang masuk dalam Jaringan Jalan Strategis Nasional (SNR). Ruas ini merupakan jalur vital yang berfungsi sebagai Akses utama logistik untuk hasil bumi seperti karet dan kelapa sawit., Jalur utama angkutan batu bara dan Penghubung antara Lintas Penghubung Sumatera dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Arief memaparkan, proyek penggantian Jembatan Sei Pemusiran dan Sei Batu Ampar Kecil ini menelan nilai kontrak sebesar Rp30,99 Miliar dari total alokasi anggaran Rp32 Miliar. Proyek ini dimulai pada 30 April 2025 dengan masa pelaksanaan selama 210 hari kalender.

Adapun spesifikasi teknis jembatan yang dibangun adalah tipe Girder Pracetak I (GPI), Jembatan Pemusiran memiliki panjang 50 meter dan lebar 7 meter. Jembatan Sei Batu Ampar Kecil memiliki panjang 30 meter dan lebar 7 meter dan menggunakan pondasi tiang bor berdiameter 800 mm.

Hingga saat ini, pekerjaan yang telah rampung meliputi pembongkaran jembatan lama, pengerjaan pondasi bore pile, pengecoran abutmen, pabrikasi girder, dan pekerjaan pasangan batu.

Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT. Sembilan Bintang Bestari, dengan konsultan perencana PT. Anugerah Krida Pradana Kso PT. Bagaskara Mitra Anugerah dan konsultan pengawas PT. Global Teknik Multidesain KSO PT. Laras Sembada.

Dampak Ekonomi dan Komitmen Pemerintah

Setelah beroperasi penuh, jembatan baru ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi ekonomi dan sosial masyarakat Jambi.

“Penggantian jembatan ini akan mempermudah akses transportasi dan distribusi barang, serta mendorong perkembangan bisnis dan industri di daerah sekitarnya,” ujar Arief.

Untuk memastikan umur layanan yang panjang, BPJN Jambi menerapkan pengawasan mutu yang ketat selama masa konstruksi. Setelah serah terima pertama, kontraktor masih memiliki kewajiban pemeliharaan selama satu tahun. Ke depannya, survei kondisi jembatan akan dilakukan secara rutin untuk menentukan program penanganan yang tepat.

“BPJN Jambi berkomitmen penuh untuk melaksanakan program penanganan jembatan di ruas jalan nasional secara tepat sasaran, profesional, dan bertanggung jawab sesuai aturan yang berlaku untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Jambi,” kata dia. 

Sumber Informasi : Lintas