Home Logo

Cisumdawu Satu-Satunya Jalan Tol di Indonesia Yang Menerapkan Teknologi Geofoam Skala Besar


Kamis, 25/05/2023 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   148

Bandung, 25 Mei 2023 - BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengenalan Penerapan Teknologi Geofoam sebagai pengganti material timbunan pada hari Rabu (24/05/2023) di Gedung Pengembangan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan yang dilaksanakan secara hybrid.

Acara yang dipimpin langsung oleh Kepala BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat, Brawijaya dan dihadiri oleh para manajer ruas / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), pengawas lapangan beserta para Generasi Muda (GENMUD) Bina Marga di lingkungan BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat.

“Dengan dilaksanakannya Bimtek ini, diharapkan dapat membuka pandangan kita untuk berinovasi dalam hal teknologi infrastruktur ke PU-an”, ucap Brawijaya pada sambutan kegiatan Bimtek tersebut.  

Pelaksanaan Bimtek tersebut juga mengundang langsung Prof. Paulus P. Rahardjo, PH.D selaku pembicara dan juga dosen tetap di Universitas Katolik Parahyangan. Dalam penyampaian materinya, Paulus menerangkan bahwa material EPS Geofoam adalah suatu material timbunan yang unik yang memiliki berat sangat rendah sekitar 16-31 kg/m3 (kurang lebih 1/50 – 1/60 dari berat tanah timbunan pada umumnya), namun memiliki kekuatan cukup untuk mendukung beban kendaraan bermotor, kereta api, bangunan Gedung ringan dan dapat secara signifikan mengurangi beban pada abutment jembatan.

“Beratnya yang sangat kecil dari EPS-block geofoam mengurangi secara drastis beban gravitasi pada tanah dasar dan juga mengurangi secara signifikan gaya gempa”, ungkapnya.

Lanjut Paulus, untuk aplikasi atau penerapan umum Geofoam (EPS Block Geofoam) biasanya diperuntukkan pada tanah yang lunak, peats dan tanah bermasalah lainnya, timbunan di belakang abutment jembatan, dan timbunan pada daerah yang rentan longsor. Sedangkan karakteristik penting yang harus diperhatikan terhadap material ini adalah mudah terbakar, tidak larut dalam air, memerlukan proteksi terhadap api, bensin, dan radiasi ultraviolet.

Selain beberapa hal diatas, yang menjadi perhatian penting untuk para aplikator dan stakeholder yang nantinya akan menerapkan, tak kalah penting pula sebagaimana yang disampaikan oleh Paulus adalah keuntungan dari Geofoam, antara lain jika digunakan pada kondisi tanah lunak tidak memerlukan preloading dan perbaikan tanah dengan PVD maupun secara bertahap, dan untuk area bekas longsoran tidak akan menambah berat sehingga setelah longsoran mencapai kestabilan dapat digunakan untuk menghindari risiko instabilitas lereng, relatif tidak menimbulkan tengan tambahan dan tidak menambah settlement.

Kegiatan Bimtek ini juga di samping berupa penyampaian materi, dilaksanakan juga kunjungan lapangan ke lokasi penerapan teknologi Geofoam pada pembangunan tol Cisumdawu yang merupakan satu-satunya infrastruktur jalan khususnya jalan tol di Indonesia yang menggunakan teknologi Geofoam tersebut dengan skala besar.

Brawijaya, saat ditemui di lokasi penerapan teknologi Geofoam menjelaskan bahwa penerapan Geofoam di Cisumdawu Seksi 5A ini merupakan suatu langkah inovatif dalam hal menyelaraskan kondisi alam di lokasi tersebut, dimana kontur tanahnya yang berpotensi longsor. 

“Akibat terdapat tanah yang dapat menimbulkan longsoran pada KM 40+200 pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 5A maka EPS Geofoam ini turut diterapkan. Jumlah EPS Geofoam yang digunakan termasuk penggunaan massal yakni sebanyak 40.000 m3”, ungkap Brawijaya.

Turut hadir pada acara tersebut Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Budi Faizal, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Agung Yudhianto, Kepala Bidang Preservasi I Indra Rismawansyah beserta para Kepala Satuan Kerja di lingkungan BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat.