Pada tanggal 20 s.d 21 Februari lalu, Tim Balai Jembatan Khusus dan Terowongan (BJKT) bersama dengan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) didampingi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan melakukan kunjungan lapangan ke Jembatan Penghubung Pulau Laut-Pulau Kalimantan.

Jembatan yang sedang dibangun ini merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis yang bertujuan untuk menghubungkan daratan utama Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut Kotabaru. Dengan demikian, jembatan ini diharapkan mampu mendukung aktivitas ekonomi antar kedua wilayah sebagai satu kesatuan sistem yang membentuk rantai ekonomi dan menunjang peran sebagai gerbang logistik Kalimantan.

Kunjungan lapangan ini dilakukan untuk melihat kondisi konstruksi jembatan pendekat (approach bridge) yang telah mulai dilakukan. Selain itu, tim juga melakukan evaluasi terhadap progres pembangunan jembatan dan memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan rencana.

Jembatan Penghubung Pulau Laut-Pulau Kalimantan direncanakan akan menggunakan tipe struktur berupa cable stayed bridge dengan panjang bentang utama (main span) sepanjang 270 m dan bentang samping (side span) sepanjang 115 m. Dengan desain yang inovatif dan teknologi yang mutakhir, jembatan ini diharapkan dapat menjadi ikon baru di Kalimantan dan meningkatkan konektivitas antar wilayah.

Melalui kunjungan lapangan ini, kami berharap dapat memastikan bahwa pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Laut-Pulau Kalimantan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, jembatan ini dapat segera difungsikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kalimantan.