Kunker Komisi V DPR RI Ke KSPN Rawa Pening
Senin, 06/05/2019 21:29:52 WIB | Berita/Umum | 1932
SEMARANG – Pada Reses Masa Persidangan II Tahun 2018-2019 Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Jawa Tengah. Lokasi kunjungan pada kunker yang dipimpin oleh Ibnu Mundzir selaku ketua tim adalah sarana dan prasarana pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Rawa Pening di Kabupaten Semarang (17/12).
Rombongan Komisi V menyampaikan bahwa potensi pariwisata Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang sangat layak dikembangkan menjadi destinasi pariwisata bertaraf internasional. Namun kondisi kawasan rawa hingga kini belum tertata dengan baik, terutama pendangkalan dan lebatnya tanaman eceng gondok yang menjadi salah satu kendala pengembangan Rawa Pening. Selain memiliki potensi wisata juga berbagai potensi yang luar biasa. Antara lain irigasi lahan pertanian, budidaya perikanan, energi listrik, pemenuhan air baku, dan bahan kerajinan tangan.
Danau Rawa Pening merupakan danau alam di Kabupaten Semarang yang berjarak sekitar 40 km ke arah selatan dari Kota Semarang ibukota Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan danau memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai sumber air baku di Kanal Tuntang 500 liter/detik dan Sumber Air Muncul 250 liter/detik, sumber air irigasi lahan pertanian di Daerah Irigasi Tuntang, Glapan, Pelayaran Buyaran seluas total 20.067 Ha serta menjadi tempat budidaya ikan air tawar warga. Air Danau Rawa Pening juga menjadi pengendali banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak melalui pintu pengatur Bendung Tuntang serta sumber pembangkit listrik untuk PLTA Timo sebesar 10,5 MW dan PLTA Jelok sebesar 15 MW.
Namun meningkatnya jumlah dan luasan eceng gondok mengakibatkan menurunnya fungsi danau dan memberikan tambahan tekanan sedimentasi dan pencemaran. Bahkan pada tahun 2015 menutup hampir 47% dari 2.670 hektar luasan danau. Pencemaran danau juga diakibatkan dari limbah deterjen, limbah ternak, dan limbah budidaya ikan yang berasal dari 600 unit keramba ikan. Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juana melakukan pembersihan eceng gondok menggunakan alat seperti berky, truxor, dredger dan tenaga manual.
Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, mengatakan saat ini di operasikan 8 alat berat dengan kemampuan memanen 1,5 Ha/hari. Progresnya sudah 45% dari total luasan perairan Rawapening yang tertutup eceng gondok seluas lebih dari 1.000 hektar, 200 hektar pada tahun 2017 dan ditargetkan pada akhir tahun 2018 seluas 250 hektar sudah dapat dibersihkan. “Kita harapkan kondisi Danau Rawa Pening menjadi rawa bening,” ujar Made.
Sementara untuk mengurangi sedimentasi, dibangun cek dam penahan sedimentasi di 6 (enam) daerah hulu sungai (sungai Panjang, Torong, Kedung Ringis, Legi, Sraten, dan Parat).
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga akan melakukan penataan kawasan Bukit Cinta sebagai salah satu lokasi tujuan wisata. Saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 51% dan ditargetkan bisa selesai tahun 2019. Penataan yang dilakukan diantaranya perbaikan dermaga, penbangunan promenade dan amphitheatre, area kuliner, fasilitas dayung, jogging track dan perluasan parkir.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Semarang Mundjirin, Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruzziyatno, Kepala BBPJN VII Semarang Akhmad Cahyadi, Direktur Rumah Susun Muhammad Hidayat, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Kuswardono, dan Kasubdit Standarisasi dan Kelembagaan Taufan Madiasworo. (Pphal/Amung)