Meningkatnya pemakaian air bersih, sedangkan sumber air makin terbatas, menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air serta kebiasaan masyarakat yang mengganggap air merupakan sumber daya yang tidak terbatas.merupakan latar belakang masalah penelitian ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengoptimumkan penggunaan sumber air baku untuk air bersih di kawasan permukiman untuk memenuhi kebutuhan air, sedangkan sasarannya adalah pengaturan penggunaan air di lingkungan permukiman agar tercapai keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan. Keluaran penelitian ini berupa 1)Pengaturan penggunaan air bersih sesuai sumber air yang ada; 2) Rekomendasi teknik masukan untuk kebijakan Peraturan Daerah dalam pemanfaatan air. Lokasi penelitian adalah Jakarta, suarabaya, tangerang, Bogor, Mataram, Cimahi dan Karimun Jawa. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan untuk memperoleh informasi dari pelanggan dan non pelangga PDAM, dan survey intansional ke PDAM. Stratafied random sample dilakukan untuk pengambilan sampel pelanggan PDAM. Kesimpulan dari hasil pengkajian ini adalah: 1)Angka pemakaian air rata?rata (Liter/orang/hari) telah melebihi kebutuhan dasar mencapai 30 persen. Pemakaian air tertinggi adalah 299 L/o/h untuk kota Surabaya dengan klasifikasi kota Metropolitan; 2). Potensi ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan sebagat cadangan air baku untuk air minum berasal dari air tanah, mata air dan air hujan. Daerah?daerah khusus pada garis pantai yang memang sulit memperoleh air tawar, memiliki peluang untuk memanfaatkan sumber daya air laut saja; 3).Ketersediaan air pada suatu daerah berbeda?beda, tidak semua potensi air dapat dimanfaatkan tergantung dari aspek lingkungan, hidrologi dan keadaan geologi; 4). Meningkatnya kebutuhan air, mendorong penduduk yang belum mendapatkan air dari PDAM untuk memanfaatkan air tanah.5). Air PDAM pada umumnya dimanfaatkan untuk keperluan minum dan masak, sedangkan untuk kebutuhan lainnya digunakan air tanah.