Tujuan dari penelitian ini adalah mencari teknologi yang sederhana atau korelasi untuk mengetahui nilai modulus resilien agregat (lapis pondasi dan tanah dasar), sehingga dapat menunjang perencanaan tebal perkerasan yang efisien dan efektif. Metodologi yang digunakan merupakan gabungan pengujian lapangan dan pengujian laboratorium, dengan sasaran mencari korelasi antara modulus resilien dengan hasil pengujian yang lain. Hasil yang diperoleh dari analisa finite elemen adalah sebagai berikut: Mr=0,018 E-cbr, R² = 0,9 untuk tanah dasar; Mr= 0,004 E-cbr + 30, R² = 0,71 untuk lapis pondasi pada teg. Bulk 150 kPa. Mr = 0,005 E-cbr +30, R² = 0,81 untuk lapis pondasi pada teg. Bulk 250 kPa. Mr=0,006 E-cbr+30, R²= 0,85 untuk lapis pondasi pada teg. Bulk 450 kPa. Dimana E-cbr merupakan tangen dari pengujian CBR tanpa rendaman, dalam 1b/in. Beberapa korelasi terhadap pengujian CBR, kuat tekan bebas juga diperlihatkan dalam laporan ini. Untuk lapis pondasi agregat diperlihatkan juga korelasi antara modulus resilien dengan sifat-sifat fisik seperti indeks plastis, batas cair, prosen pecah dan prosem lolos saringan no. 200. Hasil perhitungan modulus lapangan dengan program ELMOD menunjukkan agregat bersifat elastik linear, sedangkan pengujian modulus di laboratorium menunjukkan perilaku nonlinear. Pada umumnya modulus lapangan lebih tinggi dari modulus laboratorium. (TJ 143)