Salah satu teknologi penanganan longsoran talud lereng badan jalan yang telah dikembangkan adalah teknologi perkuatan tanah yaitu dengan menggunakan geogrid. Untuk mengetahui efektivitas teknologi tersebut dilaksanakan kegiatan monitoring pada kedua konstruksi perkuatan tanah yang telah berumur 4 tahun untuk geogrid dan 3 tahun untuk matras bambu. Penurunan nilai kuat tarik geogrid selama 4 tahun sebesar 3 persen sedangkan matras kulit bambu tali sebesar 31 persen dalam waktu 3 tahun. Namun kedua konstruksi tersebut masih dalam kondisi mantap, sedangkan keruntuhan yang terjadi akibat keruntuhan baji pada kedua konstruksi tersebut masih dapat ditahan oleh perkuatan grid yang ada. Untuk konstruksi geogrid (umur 4 tahun) gaya lawan terhadap keruntuhan baji sebesar 1020.32 kN/m dan matras bambu (umur 3 tahun) sebesar 294.49 kN/m, sedangkan beban pada konstruksi sebesar 206.54 kN/m. (GT 062)