Studi ini menggambarkan bagaimana cara menetapkan lebar lajur pejalan kaki (trotoar), bagaimana cara untuk menentukan jenis fasilitas penyeberangan (sebidang/tak sebidang) dan yang berkaitan dengan karakteristik perjalanan pejalan kaki yang sangat menentukan dalam kriteria disain sistem jaringan pejalan kaki seperti jarak tempuh, kebiasaan berjalan maupun persepsi pejalan kaki terhadap penyediaan fasilitas serta karakteristik pejalan kaki di daerah studi kasus (Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta).

LOKASI: Rak Penelitian 1
TLL: 087