Dari hasil ekplorasi PT. KPC di kalimantan Timur di sekitar Sanggata, ternyata persisi dibawah jalan Muara Wahau-Simpang Perdau berada pada desain rencana penambangan. Karena jalan tersebut merupakan jalan nasional, maka PT. KPC memohon ijin untuk melakukan pemindahan sementara jalan Trans Kalimantan Ruas Sanggata - Muarawahau yang memiliki panjang 14.515km, dan sebagai gantinya adalah jalan ex porodisa sebagai rencana pengalihan alignment sepanjang 11.434 km. Usulan mempergunakan jalan ex Porodisa akan memperpendek waktu tempuh (jarak lebih pendek 3 km) dari titik penghubung yang sama. Jalan baru ini direncanakan dengan umur rencana 10 tahun, yang artinya akan mengurangi atau meniadakan biaya perawatan jalan selama umur rencana. Akan tetapi dari sisi manajemen asset jumlah jalan menjadi berkurang sepanjang 3 km. Pembangunan jalan tersebut menurut proposal akan dilakukan dengan pembiayaan dari PT. KPC dan mengikuti standar yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Saat ini Direktorat Jenderal Bina Marga telah membentuk tim gabungan untuk memproses rencana PT. KPC, dan ada beberapa isu yang akan diexplorasi dalam makalah ini antara lain: Asset Manajemen dan kerangka regulasi yang perlu ditenggarai sebagai alternatif dalam memecahkan masalah pengalihan sementara tersebut. Selain hal tersebut, pengertian sementara juga berarti pada akhirnya jalan nasional eksisting akan dikembangkan setelah masa akan konsesi penambangan selesai yang diperkirakan sekitar 5 s/d 10 tahun, dan untuk itu perlu kerangka pemikiran komprehensif yang akan dituangkan didalam paper ini.
(Lokasi Rak 3)