Upaya pemanfaatan limbah slag dari industri peleburan besi/baja sebagai alternative agregat pada setiap pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan. Hal ini dapat menghemat sumber daya alam dan sekaligus sebagai daya saing di pasar internasional. Steel slag merupakan hasil peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi electric arc furnace (EAF), blast induction furnace, basic oxygen furnace (BOF), induction furnace, kupola dan/atau submerge arc furnace. Lapis fondasi merupakan lapisan perkerasan yang berada dibawah lapis permukaan perkerasan jalan dan terbuat dari campuran agregat kasar dan agregat halus sedemikian rupa sehingga sesudah dihampar dan dipadatkan memberikan kestabilan dan daya dukung yang tinggi. Lapis pondasi yang menggunakan agregat konvensional memiliki nilai standar CBR rendaman minimal 90%, sedangkan untuk beberapa alignment terbatas memerlukan material yang lebih baik dari agregat konvensional, seperti permukaan yang kasar, CBR rendaman minimal 100% dll. Slag merupakan limbah yang dihasilkan pada proses pembuatan besi atau baja yang mempunyai sifat pisik mirif dengan agregat konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lapis fondasi menggunakan salg sebagai material substitusi agregat konvensional, sehingga dapat berperan dalam uraban mobolity. Hasil penelitian menunjukan bahwa slag dari pengujian SEM memiliki sudut-sudut pada permukaannya sehungga dapat meningkatkan interlocking pada agregat slag, mayoritas mengandung oksida CaO, Fe2O3, SiO2 dan A12O3. Slag mempunyai berat jenis 3,26 dengan penyerapan sebesar 0,5. Gradasi slag yang digunakan asli dari kuari dengan permukaan yang kasar dan tajam dan menghasilkan nilai CBR sebesar 116%. Slag dapat digunakan sebagai bahan substitusi konvensional untuk lapis fondasi.