Untuk melakukan perancangan dan evaluasi dari kekuatan struktural suatu sistem perkerasan jalan dibutuhkan data berupa lendutan. Saat ini satu-satunya peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data lendutan tersebut adalah Falling Weight Deflectometer (FWD). Penggunaan alat FWD ini sangat dimungkinkan saat ini karena umumnya metoda-metoda perencanaan yang ada seperti AASHTO, Austroad maupun Standar Nasional Indonesia (SNI) menggunakan data lendutan sebagai masukan untuk analisis dan perencanaan. Penggunaan alat FWD ini di Indonesia masih terbatas disebabkan oleh jumlah yang relatif masih sedikit. Selain itu harga per unit dari alat FWD ini juga masih relatif mahal. Puslitbang Jalan dan Jembatan sebagai institusi penelitian dan pengembngan di bidang jalan telah mulai melakukan penelitian dan pengembangan alat FWD ini sejak tahun anggaran 2010. Hasil pengembangan alat FWD ini disebut dengan Alat Pengukur Kekuatan Jalan mulai di pakai di lingkungan Puslitbang Jalan dan Jembatan serta beberapa institusi lainnya seperti konsultan dan PT Jasa Marga sejak tahun 2015. Pada makalah ini juga dimuat secara detail mengenai APKJ dan perbandingan hasil pengukurannya dengan alat FWD. Dari beberapa titik yang diuji terlihat bahwa perbedaan hasil pengujian masih dalam rentang tingkat kepercayaan 90%. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa APKJ bisa digunakan sebagai alat pengukur lendutan sistem perkerasan jalan disamping alat FWD sendiri.