Jaringan jalan Indonesia khususnya jalan nasional, walaupun secara statistic persentase kerusakannya cukup rendah namun kondisi jalan rusak khususnya pada jalur utama membuat kinerja pelayanan Bina Marga menjadi rendah. Anggaran untuk infrastruktur jalan pun terus ditingkatkan namun masih terdapat backlog antara suplai dan demand, yang kemudian menimbulkan kebutuhan mendesak berupa perubahan dalam sistem penyelengaraan jalan diantaranya adanya alternatif dalam sistem pengadaan. Salah satu pendekatan yang telah dilakukan oleh Bina Marga adalah penerapan Performance Based Criteria sejak tahun 2011 yang menekankan pada kepastian kinerja jangka panjang. Pilot project dimulai pada 2 (dua) lokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur, dan dilanjutkan pada 3 (tiga) proyek lainnya di Jawa dan 1 (Satu) proyek di Kalimantan. Evaluasi dan perbaikan terus dilakukan pada proyek-proyek yang telah berjalan untuk mendapatkan sistem PBC yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Kedepan Bina Marga pun terus berkomitmen menerapkan PBC sebagai altyernatif pengadaan infrastruktur jalan.