Perkerasan jalan harus mempunyai ketebalan yang cukup untuk memastikan bahwa beban lalu lintas yang diterima dapat terdistribusikan dengan baik, sehingga tekanan dan tegangan pada setiap lapisan perkerasan masih dapat ditoleransi. dan CBR tanah dasar. Hasil analisis menunjukan bahwa angka ekuivalen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis parameter apa saja yang paling berpengaruh atau sensitif terhadap hasil perencanaan perkerasan kaku yang berupa tebal pelat beton semen (DF), sehingga dengan ketebalan perkerasan yang minimal dapat diperoleh kekuatan sesuai dengan beban lalu lintas yang diterima. Penelitian ini dilakukan dengan merubah nilai parameter yang digunakan berdasarkan metode AASHTO 1993. Parameter perencanaan yang dianalisis diantaranya yaitu angka ekuivalen kendaraan, reliability (R), combine standard error (So), koefisien transfer beban (J), koefisien drainase (Cd), kelas beton (K), kendaraan memberikan persentasi perubahan ketebalan yang lebih besar pada perkerasan bila dibandingkan dengan parameter lainnya yaitu sebesar 1,49% - 5,28%. Angka ekuivalen kendaraan yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari persamaan ASSHTO 1993 dan NASRAA, dengan menggunakan konfigurasi sumbu kendaraan yang sama, sehinga dapat dihasilkan angka ekuivalen kendaraan dan ketebalan perkerasan yang berbeda namun masih memiliki kekuatan yang sama. Hal ini dapat meminimalisir penggunaan material perkerasan dan biaya pembangunan jalan.