Untuk mempertahankan kondisi perkerasan perlu dipikirkan waktu, biaya dan cara pemeliharaan konstruksi perkerasan telford. Untuk pemeliharaan tersebut diperlukan suatu model penurunan kondisi misal moedel perkembangan kedalaman alur dari perkerasan telford tersebut. Di negara lain, Model perkembangan kedalaman sudahdikembangkan dalam persamaan RD = k AGER0.166 SNC0.502 Comp -2.30 NEERM. Model ini dicoba diterapkan di Indonesia, ternyata dengan k=1 memberikan penyimpangan cukup besar. Dengan adanya penyimpangan tadi, model tersebut dicoba dikalibrasi, sehingga untuk Telford diperoleh kl = 3.94 serta kepadatan (COMP) Telford 0,84; 0,97; 0.84; 0,87 berturut-turut untuk batu bundar pemadatan mekanis dan manual, batu belah pemadatan mekanis dan manual, atau k2=3.16 serta kepadatan (COMP) Telford 0.85; 0.99; 0.85;0.88 berturut-turut untuk batu bundar pemadatan mekanis dan manual dan batu belah pemadatan mekanis dan manual. Derajat kepadatan pada Telford memberikan variasi yang cukup besar berkisar 0.30-1.35 dari hasil pemadatan mekanis dan 0.39-2.65 dari hasil pemadatan manual. Pada model di atas k dan Comp-2.30 dapat diwakili oleh suatu faktor K dengan model sebagai berikut RD=K AGER0.166 SNC0.502NE-ERM, dimana hasil kalibrasi nilai K diperoleh dari kl, COMP1 adalah 5.884, 4.592, 5.884, 5.428 dan dari k2, COMP2 adalah 4.592, 3.234, 4.592, 4.242 berturut-turut dari kedua nilai K tersebut untuk Telford batu bundar pemadatan mekanis dan manual, batu belah pemadatan mekanis dan manual.

LOKASI: Rak Penelitian 1
TJ: 114